Home / Tak Berkategori

Banjir Rendam 650 Hektare Lahan Petani Kapuas

- Jurnalis

Minggu, 12 Desember 2010 - 18:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, menyatakan ada 650 hektare lahan padi di Kecamatan Kapuas Murung terendam banjir sehingga kemungkinan tidak bisa dipanen. <p style="text-align: justify;">"Akibat banjir itu semaian padi unggul untuk masa tanam Oktober-Maret menjadi rusak dan tidak bisa terpakai lagi," kata pimpinan instansi itu Ir Afiadin Husni di Kuala Kapuas, Minggu. <br /><br />Pihaknya melalui Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) terus mendorong petani setempat agar menanam padi unggul ketika air telah surut. <br /><br />"Konsekuensinya tentu untuk masa tanam padi lokal pada musim tanam April-September akan mengalami pergeseran," katanya. <br /><br />Cara tersebut harus dilakukan pihaknya karena daerah itu merupakan salah satu sentra penghasil gabah untuk Kabupaten Kapuas, ujarnya. <br /><br />Dia mengatakan bahwa banjir teresebut telah beberapa kali terjadi di daerah itu akibat tanggul atau pintu air Kahuripan di Sungai Barito yang mengairi kawasan pertanian di daerah itu jebol. <br /><br />Posisi pintu air tersebut ternyata lebih rendah dari ketinggian air ketika terjadi banjir. <br /><br />Salah satu solusinya agar daerah itu tidak dilanda banjir, kata Afiadin, perlu pembangunan pintu air yang lebih tinggi dari permukaan air ketika banjir. <br /><br />"Dengan adanya pintu air yang baik didaerah itu, minimal ketika terjadi banjir atau air pasang, ketinggian air tidak setinggi seperti saat ini yang merendam sebagian rumah warga," katanya. <br /><br />Banjir di Kecamatan Kapuas Murung terjadi sejak 30 Nopember 2010 merendam lima desa definitif, 16 desa persiapan dan satu dusun. <br /><br />Puluhan rumah warga di Desa Tambak Bajai ikut terendam dengan ketinggian air setinggi 20 cm dari lantai rumah warga akibat banjir yang disebabkan oleh uapan air sungai Kapuas Murung karena air pasang laut yang terjadi saat ini, serta curah hujan yang cukup tinggi di daerah itu. <br /><br />Akibat banjir yang merendam lahan pertanian tanaman padi di tempat itu, total kerugian yang dialami para petani mencapai ratusan juta rupiah, Afiadin Husni. <strong>(das/ant)</strong></p>

Berita Terkait

Wempi W Mawa Tekankan Strategi Pembangunan Cerdas untuk Hadapi Tantangan Wilayah Luas Malinau
Kaltara Masuk Empat Besar Indeks Harmoni Indonesia 2025, Bukti Keharmonisan Sosial Terjaga
Kabag Ops Polres Sintang Hadiri Pembukaan Kelam Tourism Festival 2025, Pastikan Pengamanan Berjalan Aman dan Kondusif
TMMD Ke-126 Kodim 1013/Muara Teweh Resmi Ditutup, Kasdam XXII Apresiasi Sinergi TNI-Rakyat
Warga Desa Jasa Tolak Pemasangan Patok Batas Hutan Produksi Terbatas 
Menko Perekonomian Tegaskan Pertumbuhan Ekonomi Masih “On Track”
Momentum HPN 2026, KH. Ma’ruf Amin Dorong Jurnalis Angkat Kembali Sejarah “Geger Cilegon” — Jejak Perlawanan dari Tanah Ulama
Satpolair Polres Sintang Gelar Patroli di Perairan Sungai Kapuas dan Sungai Melawi

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 21:45 WIB

Wempi W Mawa Tekankan Strategi Pembangunan Cerdas untuk Hadapi Tantangan Wilayah Luas Malinau

Kamis, 6 November 2025 - 21:26 WIB

Kaltara Masuk Empat Besar Indeks Harmoni Indonesia 2025, Bukti Keharmonisan Sosial Terjaga

Kamis, 6 November 2025 - 14:48 WIB

Kabag Ops Polres Sintang Hadiri Pembukaan Kelam Tourism Festival 2025, Pastikan Pengamanan Berjalan Aman dan Kondusif

Kamis, 6 November 2025 - 14:21 WIB

TMMD Ke-126 Kodim 1013/Muara Teweh Resmi Ditutup, Kasdam XXII Apresiasi Sinergi TNI-Rakyat

Rabu, 5 November 2025 - 19:43 WIB

Warga Desa Jasa Tolak Pemasangan Patok Batas Hutan Produksi Terbatas 

Berita Terbaru