Kantor Bankaltim di Jalan Awang Long Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu, diancam orang tidak dikenal untuk diledakkan dengan bom. <p style="text-align: justify;">Wartawan ANTARA di Samarinda melaporkan puluhan polisi dari Polresta Samarinda dan personel Gegana Brimob Polda Kaltim terlihat melakukan penyisiran di sejumlah ruangan di Kantor Bankaltim sejak pukul 10. 00 WITA. <br /><br />Namun, setelah melakukan penyisiran lebih satu jam, tampaknya tim Gegana Brimob Polda Kaltim tidak menemukan benda yang mencurigakan. <br /><br />Polisi akhirnya hanya mengamankan secarik kertas berisi ancaman dan memeriksa sejumlah karyawan untuk menyelidiki ancaman bom tersebut. <br /><br />"Setelah melakukan penyisiran di beberapa ruangan, ternyata benda mencurigakan seperti ancaman yang ada di kertas itu tidak kami temukan," ungkap salah seorang anggota Tim Gegana Brimob Polda Kaltim, Ipda Kusmana. <br /><br />Penyisiran dilakukan pada tempat-tempat mencurigakan, yakni ruangan gudang, toilet, dan lorong di setiap ruangan Kantor Bankaltim. <br /><br />"Kami memfokustan penyisiran mulai dari `basement` (lantai dasar) hingga lantai tujuh kantor Bankaltim. Penelusuran dilakukan dengan menggunakan metal detektor," kata anggota tim Gegana Brimob Polda Kaltim itu. <br /><br />Salah seorang petugas keamanan Bankaltim, Sukmo Legowo, mengatakan, ancaman bom melalui secarik kertas itu ditemukan di dalam lift Rabu pagi sekitar pukul 08.00 WITA. <br /><br />"Ancaman bom itu pertama kali ditemukan oleh Iwan, karyawan bagian asuransi, kemudian melaporkan ke satpam dan ancaman itu pun dilaporkan ke Polresta Samarinda sekitar pukul 10.00 WITA. <br /><br />Ancaman bom pada secarik kertas itu, kata dia bertuliskan, `Akan ada bom hari ini, Rabu, 29 Desember 2010 di Lantai 4`. <br /><br />"Pada akhir tulisan itu juga terdapat tulisan Alqaeda," ujarnya. <br /><br />Walaupun sempat diancam bom, namun tidak terlihat adanya kepanikan dan aktifitas di Kantor Bankaltim tetap berlangsung seperti biasa. <br /><br />"Kami memang tidak mengumumkan temuan secarik kertas berisi ancaman bom itu agar tidak membuat panik karyawan. Bahkan, saat polisi dan tim Gegana datang, sebagian karyawan hanya menganggap kedatangan mereka hanya sebagai simulasi pengamanan teror bom," ujar Sukmo Legowo. <br /><br />Belum ada keterangan resmi dari Polresta Samarinda terkait teror bom di Kantor Bankaltim tersebut. <br /><br />Menanggapi hal itu, Kapolresta Samarinda, Komisaris Besar Arkan Hamzah, tidak bersedia mengangkat telepon genggamnya saat akan dikonfirmasi mengenai penemuan kertas berisi ancaman bom itu. <strong>(das/ant)</strong></p>
