Kantor Bank Indonesia Kalimantan Barat melakukan kajian mengenai struktur dan kondisi perekonomian di wilayah perbatasan dengan Sarawak, Malaysia Timur. <p style="text-align: justify;">"Kami rencanakan akan lebih ekspansif tahun depan dan yang sudah disetujui kajian untuk menyeberang perbatasan," kata Pimpinan Kantor Bank Indonesia Kalbar Samasta Pradhana saat dihubungi di Pontianak, Minggu (12/12/2010).<br /><br />Menurut dia, peneliti ekonomi di Kantor Bank Indonesia Kalbar beberapa waktu lalu baru melakukan penelitian mengenai kondisi perbatasan.<br /><br />"Salah satunya mengenai ketenagakerjaan," kata Samasta Pradhana.<br /><br />Dasar untuk penelitian tersebut mengenai upah tenaga kerja buruh perkebunan kelapa sawit.<br /><br />Di Malaysia, tenaga kerja buruh sawit yang mayoritas berasal dari Indonesia bisa mendapatkan gaji sekitar Rp4 juta satu bulan.<br /><br />Sedangkan di Indonesia, gaji rata-rata buruh kelapa sawit sekitar Rp1 juta untuk sebulan.<br /><br />"Kenapa seperti itu, ini yang akan dikaji lebih lanjut," kata dia.<br /><br />Padahal, lanjut dia, perkebunan kelapa sawit di Indonesia dengan Malaysia tidak terdapat perbedaan yang signifikan.<br /><br />"Sama-sama saja. Kenapa tenaga kerja kita menyebrang ke perbatasan," katanya dalam nada bertanya.<br /><br />Selain itu, akan dilakukan kerja sama serta berbagai kajian lainnya untuk mendukung perkembangan ekonomi di Kalbar dan perbatasan khususnya.<br /><br />Ia menilai bahwa forum kerja sama seperti Sosek Malindo kurang menimbulkan greget.<br /><br />Menurut dia, dibutuhkan negosiator yang unggul agar kepentingan Indonesia dapat lebih diakomodasi negara lain.<br /><br />Ia mengatakan, hasil kajian yang dilakukan akan dijadikan masukan kepada pemerintah daerah sebagai dasar pertimbangan sebelum mengambil kebijakan lanjutan. <strong>(phs/Ant)</strong></p>