Bupati Minta KONI dan Dispora Perhatikan Olahraga Rakyat

oleh
oleh

SINTANG, KN – Prestasi atlit Kabupaten Sintang, meraih lima besar diajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalbar ke XII pada tahun 2018 lalu. Meski meraih prestasi lima besar, Bupati Sintang, Jarot Winarno merasa ada yang perlu dievaluasi dengan beberapa cabang olahraga, agar kedepan raihan emas semakin maksimal.
Menurut Jarot, KONI, Pembina cabang olahraga dan Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sintang, melakukan konsolidasi untuk pembinaan para atlit, juga kesiapan menjelang pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi Kalbar ke XIII yang rencananya digelar pada tahun 2022.
Jarot mengevaluasi, olahraga di Sintang, belum bertumpu pada induk cabor yang memperlombakan banyak nomor pertandingan. Menurutnya, induk olahraga harus diperhatikan lebih, karena itu merupakan pundi medali terbesar cabang olahraga.

“Sumber medali emas, itu sebenarnya cabang olahraga bela diri. memperebutkan banyak nomor pertandingan, total hampir 60 medali emas. Kita hanya dapat 1 dari tarung derajat, 1 lagi dari takewondo, dan tinju. Yang lainnya ndak ada,” ungkap Jarot saat memberikan arahan dalam rapat kerja Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Sintang bersama para pengurus cabang olahraga se-Kabupaten Sintang, Senin 8 Maret 2021.

Rapat tersebut membahas program kerja dan serta kesiapan menghadapai pelaksanaan Pekan Olah raga Propinsi (PORPROV) Ke XIII se Kalimantan Barat tahun 2022.
Porprov tahun 2018 lalu, Pemkab Sintang berhasil meraih peringkat 5 besar, dengan total raihan sebanyak 172 medali. Rinciannya, medali emas 40. Perak 56 dan perunggu 76. Total medali, 172 medali.
Jarot juga mengevaluasi olahraga rakyat, seperti sepakbola, bola Volly dan futsal, yang selama ini belum membuahkan hasil maksimal. “Kemarin sepakbola bederai. Volly putra kalah. Olahraga rakyat ndak ada yang berhasil juara,” katanya.
Jarot meyakini, prestasi bidang olahraga di Kabupaten Sintang, kedepan akan lebih baik. Apalagi ditunjang dengan sarana dan prasarana yang cukup memadai. Bahkan, Jarot mengklaim nomor tiga setelah Pontianak dan Kubu Raya. “Kita nomor tiga dalam hal potensi atlit, sarana dan pelatih. Tapi belum pernah masuk tiga besar. Kemarin lima besar,” tukasnya. (GS)