Bupati Mura Minta Investor Serius Berinvestasi

oleh
oleh

Bupati Kabupaten Murung Raya (mura), Kalimantan Tengah, Willy M Yoseph meminta investor yang menanamkan investasinya di sektor pertambangan, kehutanan dan perkebunan yang tidak serius segera mencabut izinnya. <p style="text-align: justify;">"Bagi investor yang tidak serius lebih baik kembalikan saja izin itu kepada pemerintah, karena masih banyak pengusaha lain yang berminat," kata Willy M Yoseph saat melakukan evaluasi kinerja investor di Puruk Cahu, Kamis. <br /><br />Menurut Willy, saat ini sejumlah investor yang memiliki izin untuk menggali potensi sumber daya alam di kabupaten paling pedalaman Sungai Barito itu untuk sektor pertambangan sebanyak 36 perusahaan, kehutanan 14 perusahaan dan perkebunan ada sembilan perusahaan. <br /><br />Namun, kata dia, hampir sebagian besar aktivitas sejumlah investor tersebut hingga sekarang masih belum optimal, tentunya sangat merugikan daerah dan negara. <br /><br />"Kami mengharapkan percepatan investasi harus dilakukan karena akan sangat besar bagi pembangunan daerah dan masyarakat," katanya. <br /><br />Willy menjelaskan, semestinya bagi perusahaan yang telah mengantongi izin, tidak ada alasan untuk tidak melakukan aktivitas. Kalau memang ada kendala silahkan memberitahu kepada pemerintah daerah. <br /><br />Selain itu, bupati Murung Raya juga mengingatkan bagi investor yang sudah melakukan aktivitasnya di lapangan untuk tetap mentaati aturan yang berlaku, jangan bertentangan dengan hukum. <br /><br />"Mari kita bahas berbagai tantangan dan kendala yang dihadapi, guna maksimalnya dunia investasi di daerah ini," katanya. <br /><br />Saat ini investasi di sejumlah Kalteng masih terkendala belum disetujuinya perubahan Perda Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Kalteng dan pelepasan izin pinjam pakai kawasan hutan. <br /><br />Disamping itu belum optimalnya angkutan hasil produksi karena sarana angkutan hasil produksi sumbe daya alam, khusus di kabupaten pedalaman Barito masih mengandalkan angkutan sungai yang tergantung dengan alam. <br /><br />Kalau kemarau tidak bisa dilayari dan debit air naik (banjir) tak bisa melewati jembatan KH Hasan Basri Muara Teweh di Kabupaten Barito Utara.<strong> (das/ant)</strong></p>