Curah Hujan Tinggi, Masyarakat Dibantaran Sungai Waspada

oleh
oleh

Sejak bulan Juli hingga minggu pertama bulan Desember 2010, curah hujan di Sintang yang masuk dalam wilayah pola hujan Equatorial ini, termasuk luar biasa. Tidak heran, jika pada kurun waktu tersebut, ada beberapa Kecamatan yang berkali-kali terendam banjir. <p style="text-align: justify;">Kepala Stasiun Meteorologi Bandara Soesilo Sintang, Yohanes Siahaya, yang ditemui kalimantan-news diruang kerjanya di kompleks Bandara Soesilo, membenarkan situasi tersebut. Secara visual saja sudah bisa diketahui, bahwa curah hujuan tahun ini sangat tinggi, ujar Siahaya memulai pembicaraan. <br /><br />Untuk diketahui, lanjut Siahaya, data curah hujan yang dideteksi dengan alat Rain-Gauge (Alat Pengukur Curah Hujan) di stasiun ini, memang menunjukan angka rata-rata yang cukup tinggi. Contohnya kita ambil sejak bulan Juli hingga akhir November. Di bulan Juli, ada 25 hari hujan dengan curah hujan rata-rata 541 MM. Bulan Agustus, ada 20 hari hujan dengan curah hujan rata-rata 347 MM. <br /><br />Kemudian di bulan September, ada 25 hari hujan dengan curah hujan rata-rata 373 MM. Dibulan Oktober, ada 20 hari hujan dengan curah hujan rata-rata 326 MM. Dan di bulan November, ada 24 hari hujan dengan curah hujan rata-rata 317 MM. Dibulan Desember ini, prakiraan curah hujan dapat mencapai 400 hingga 500 MM. Kendati ini baru prakiraan, namun indicator kearah itu sudah dapat diramalkan, papar Siahaya. <br /><br />Melihat kondisi ini, Siahaya berharap agar masyarakat yang tinggal di bantaran-bantaran sungai agar waspada. Karena didaerah Kapuas Hulu dan Melawi pun, jumlah curah hujannya hampir sama. <br /><br />“Banjir kiriman dari daerah hulu, akan mempertinggi permukaan banjir disini. Jadi, waspada sajalah,” pungkasnya. <strong>(phs)</strong></p>