Disnak Targetkan Pengembangan Biogas Selesai 2015

oleh
oleh

Dinas Peternakan Kotabaru, Kalimantan Selatan, mentargetkan dapat menyelesaikan program pengembangan energi alternatif biogas pada 2015. <p style="text-align: justify;">Kabid Penunjang Peternakan Dinas Peternakan Kotabaru Joko Waluyo, Rabu (23/03/2011) mengatakan, dua tahun ini Kotabaru telah mengembangkan energi alternatif yang memanfaatkan limbah kotoran sapi menjadi biogas. <br /><br />"Dan harapan kami pada 2015 nanti semua peternak di Kotabaru telah memanfaatkan limbah kotoran sapi menjadi biogas," jelas Joko.<br /><br />Dua tahun terakhir, Dinas Peternakan telah mengalokasikan dana ratusan juta rupiah untuk pengembangan energi yang terbarukan tersebut.<br /><br />Sedikitnya 13 unit perangkat biogas telah disalurkan kepada peternak di daerah itu. <br /><br />Joko mengemukakan kendala pertama pengembangan energi alternatif biogas adalah mahalnya harga tabung yang berfungsi untuk menyimpan kotoran guna menghasilkan biogas.<br /><br />"Harga tabung kapasitas tiga meter kubik mencapai puluhan juta rupiah per unit," katanya.<br /><br />Dengan kondisi harga tersebut, peternak Kotabaru tidak akan mampu membeli peralatan, selain mengharapkan bantuan dari pemerintah daerah.<br /><br />Untuk itu, kata Joko, saat ini pihaknya sedang melakukan penelitian sekaligus melakukan ujicoba mengembangkan biogas dengan menggunakan tabung/galon air isi 1.250 liter atau lainnya.<br /><br />Karena biaya paling mahal adalah untuk membeli tabung, jika tabung untuk penampungan kotoran bisa dengan menggunakan galon air, maka biayanya akan jauh lebih murah.<br /><br />"Jika uji coba itu berhasil, maka pengembangan energi alternatif biogas hanya perlu dana sekitar Rp2,5-Rp3 juta per unit dan akan dapat diperluas," ujarnya.<br /><br />Menurut dia, setiap tahun banyak peternak di Kotabaru mengajukan proposal untuk mendapatkan bantuan peralatan biogas, namun karena dana terbatas, Dinas Peternakan terpaksa menyeleksi para peternak, terutama yang memiliki sapi tiga ekor atau lebih yang bisa mendapatkan bantuan.<br /><br />Selama ini, terang Joko, kotoran sapi baru dimanfaatkan untuk pupuk kandang oleh peternak di Kotabaru.<br /><br />"Dengan demanfaatkan menjadi biogas, maka petani akan mendapatkan keuntungan rata-rata Rp 17 ribu per hari, yang diperoleh dari uang yang seharusnya untuk membeli minyak tanah untuk memasak dua liter seharga Rp 10 ribu dan hasil penjualan pupuk kandang satu karung dengan harga Rp 7 ribu," paparnya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>