Anggota DPRD Kabupaten Sanggau Adiung mengatakan, akses transportasi dari 15 kecamatan menuju ibu kota kabupaten belum sepenuhnya baik. <p style="text-align: justify;">"Dari 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Sanggau, hanya sebagian kecil kecamatan yang bisa menjangkau Kota Sanggau dengan mudah, lainnya buruk," kata Adiung di Sanggau, Rabu (01/12/2010).<br /><br />Menurut dia, sebagian besar kecamatan lain masih cenderung terisolir lantaran sarana transportasi berupa jalan dan jembatan yang menghubungkan kecamatan tersebut dengan Kota Sanggau kondisinya masih buruk.<br /><br />Ia mengungkapkan, tidak sedikit warga yang berada di kecamatan-kecamatan yang sulit menjangkau Kota Sanggau, beraktivitas sehari-hari ke daerah lain yang relatif lebih dekat.<br /><br />Misalnya warga di perbatasan yang memilih ke Malaysia karena akses yang mudah dan relatif lebih dekat jika dibandingkan berbelanja ke kota kecamatan apa lagi ke ibu kota kabupaten.<br /><br />"Sedangkan Kota Sanggau yang menjadi ibu kota kabupaten justru lebih sulit dijangkau dalam waktu singkat," jelasnya.<br /><br />Contoh lain, kata dia, sebagian masyarakat di Kecamatan Bonti dan Kecamatan Meliau misalnya, lebih memilih berbelanja ke Kota Bodok.<br /><br />Sedangkan masyarakat di Kecamatan Balai, Beduai, Kembayan dan Noyan, lebih memilih berbelanja segala kebutuhan rumah tangganya ke wilayah Entikong.<br /><br />Sementara Masyarakat di Kecamatan Toba dan sekitarnya lebih memilih berbelanja ke Kota Tayan, Ibu Kota Kecamatan Tayan Hilir.<br /><br />"Untuk itu akses transportasi ke ibukota kabupaten yang lebih baik perlu ditingkatkan," imbuhnya.<br /><br />Transportasi, ujar dia, menjadi hal penting untuk pengembangan dan pertumbuhan suatu daerah.<br /><br />"Bahkan menjadi urat nadi perekonomian masyarakat yang sangat bergantung kepada kelancaran jalan darat," kata Adiung. <strong>(phs/Ant)</strong></p>