Ekspor ikan dan udang Kalimantan Timur ke sejumlah negara berfluktuatif setiap tahun, sedangkan negara tujuan ekspor antara lain Jepang, China, Korea Selatan, dan Amerika. <p>Nilai ekspor ikan dan udang Kaltim pada 2006 ke sejumlah negara tersebut senilai146 juta dolar AS, kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kalimantan Timur M Yadi Sabianoor di Samarinda, Senin. <br /><br />Pada 2007 mengalami kenaikan menjadi 155 juta dolar, namun pada 2008 mengalami penurunan menjadi 144 juta dolar, kemudian 2009 turun lagi menjadi 140 juta dolar dan hingga September 2010 senilai 124 juta dolar AS. <br /><br />Namun diperkirakan hingga akhir Desember 2010 ekspor komoditas ini bisa menembus 150 juta dolar karena akhir-akhir ini ekspor ikan dan udang sangat menggairahkan. <br /><br />Saat ini nilai ekspor komoditas ikan dan udang masih berada di peringkat lima, sedangkan peringkat pertama masih diduduki bahan bakar mineral berupa batu bara. <br /><br />Dikatakan, daerah-daerah yang menjadi sentra produksi udang beku di Kaltim yang kemudian diekspor antara lain Kota Tarakan, Kabupaten Bulungan, Nunukan dan Kabupaten Kutai Kartanegara. <br /><br />Sejumlah daerah tersebut memang memiliki banyak tambak udang terutama dekat muara sungai atau memanfaatkan sejumlah delta yang ada di daerah masing-masing, antara lain delta dan muara Sungai Mahakam, dan Sungai Sesayap. <br /><br />Ia mengatakan, untuk total nilai ekspor non migas Kaltim mengalami kenaikan, kalau pada periode Januari-September 2009 ekspor Kaltim ke sejumlah negara senilai 6,597 miliar dolar AS, pada periode Januari-September 2010 naik 35,13 persen hingga menembus 8,914 miliar dolar. <br /><br />Sedangkan komoditas yang diekspor dengan nilai tertinggi 2010 masih didominasi bahan bakar mineral berupa batu bara yang mencapai 8,057 miliar. Periode Januari-September 2009 nilai ekspor untuk bahan bakar mineral mencapai 5,775 miliar dolar atau naik 39 persen. <br /><br />Komoditas terbanyak kedua yang diekspor Kaltim adalah kayu dan barang-barang dari kayu dan pada periode 2009 nilai ekspor mencapai 154,947 juta dolar dan periode 2010 senilai 269,214 juta dolar atau naik 73,75 persen. <br /><br />Komoditi yang menempati posisi ketiga adalah lemak dan minyak hewani serta nabati. Pada periode 2009 nilai ekspor komoditas ini sebesar 84,981 juta, sedangkan pada periode 2010 senilai 185,183 juta atau naik 117,91 persen. (das/ant)</p>
