Ekspor perikanan baik udang maupun ikan laut di Kalimantan Selatan dalam setiap tahunnya terus merosot. <p style="text-align: justify;">Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kalimantan Selatan Gusti Yasni Iqbal di Banjarmasin Senin (10/01/2011) mengatakan, menurunnya volume ekspor perikanan terjadi karena musim yang tidak menentu. <br /><br />Selain itu, kata dia, juga disebabkan karena belum adanya budidaya ikan yang cukup memadai di Kalsel, sehingga ekspor ikan sangat tergantung dengan cuaca. <br /><br />Pada 2009, kata dia, volume ekspor perikanan Kalsel sebanyak 1,7 juta kilogram dan pada 2010 turun menjadi satu juta kilogram atau turun hingga 39,16 persen. <br /><br />Penurunan volume ekspor tersebut berpengaruh terhadap nilai ekspornya yang turun hingga 42,7 persen. <br /><br />Pada 2009, nilai ekspor perikanan sebesar 8,7 juta dolar AS dan 2010 tinggal 4,9 juta dolar. <br /><br />Penurunan itu terjadi karena ikan Kalsel lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. <br /><br />"Ikan kita banyak dikirim ke Surabaya dan beberapa daerah lainnya," katanya. <br /><br />Kendati nilai ekspor perikanan turun drastis, kata Iqbal, hal tersebut tidak mempengaruhi terhadap pencapaian target nilai ekspor Provinsi Kalsel secara keseluruhan. <br /><br />"Kendati ekspor perikanan turun hingga 70 persen, tidak ada pengaruhnya terhadap nilai ekspor Kalsel," katanya. <br /><br />Hal itu terjadi, kata dia, karena kenaikan maupun penurunan ekspor perikanan belum memiliki andil cukup besar terhadap kenaikan maupun penurunan ekspor Kalsel yang kini didominasi batu bara. <br /><br />"Kalau volume ekspor batu bara turun dua persen saja pengaruhnya luar biasa, tapi kalau perikanan kendati naik 500 persen, juga hampir tidak berpengaruh," katanya. <br /><br />Pada 2010, target nilai ekspor sebesar 5,5 miliar dolar dipastikan tercapai dan 2011 ditingkatkan menjadi 6 miliar dolar AS. <br /><br />Sementara meningkatkan produksi ikan untuk memenuhi kebutuhan dalam maupun luar negeri Pemprov Kalsel mengembangkan industri ikan air tawar di Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru. <br /><br />Kepala Bidang Promosi dan Investasi Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Thalib mengatakan, pasar ikan kering air tawar kini terbuka luas baik didalam negeri maupun luar negeri. <br /><br />Karena potensi pasar yang masih cukup luas tersebut, kata dia, kini pemprov bersama dengan instansi terkait mendorong masyarakat untuk terus melakukan budidaya ikan kering air tawar. <br /><br />Apalagi, kata dia, potensi ikan air tawar di Kalsel yang tersebar pada 13 kabupaten dan kota cukup besar. <br /><br />"Hampir semua daerah di Kalsel memiliki potensi ikan air tawar, sehingga kita akan terus promosikan industri ini," katanya. <br /><br />Menurut Thalib, saat ini pihaknya sedang mendorong industri kecil maupun besar untuk memperbaiki kemasan ikan tersebut, sehingga selain aman dan awet juga akan lebih menarik konsumen. <strong>(phs/Ant)</strong></p>