Petani di beberapa kecamatan di Kabupaten Kotabaru, sekitar 350 km sebelah timur ibukota Provinsi Kalimantan Selatan, akhir-akhir ini rame-rame membabat tanaman karet untuk diganti dengan tanaman kelapa sawit. <p style="text-align: justify;">"Karena hasil kelapa sawit lebih menjanjikan dibandingkan dengan hasil getah karet," kata seorang petani di Kecamatan Kelumpang Selatan, Abu Bakar, Kamis. <br /><br />Selain hasilnya lebih besar, biaya perawatan kebun kelapa sawit juga lebih murah dibandingkan dengan biaya perawatan tanaman karet. <br /><br />Jika kelapa sawit terbakar, masih ada harapan hidup, meskipun perlu waktu pemulihan beberapa bulan. <br /><br />Akan tetapi jika tanaman karet terbakar, maka pohon getah itu langsung mengering dan mati, sehingga petani perlu menanam kembali dengan biaya cukup besar. <br /><br />Agar tidak terjadi kebakaran, kata dia, kebun karet harus terbebas dari semak belukar, dan petani harus melakukan penyemprotan gulma dan semak belukar secara rutin agar tidak mudah terbakar. <br /><br />Namun untuk kebun kelapa sawit, selama semak belukar itu tidak terlalu mengganggu pertumbuhan batang kelapa sawit, petani tidak perlu melakukan pemberantasan semak belukar dan penyemprotan. <br /><br />Selain faktor biaya perawatan dan hasil panen, faktor pemanenan juga menjadi salah satu alasan petani mengganti tanaman karet dengan kelapa sawit. <br /><br />Untuk tanaman karet tidak dapat disadap/turih saat hari hujan, karena getah hasil sadapan yang belum sempat dikumpulkan itu akan rusak tercampur air hujan. <br /><br />Sedangkan jika musim kemarau terlalu lama, getah karet yang menetes dari batang juga berkurang. <br /><br />Sementara tandan buah segar kelapa sawit akan selalu dapat dipanen baik dalam kondisi hari hujan maupun panas. <br /><br />Abu Bakar mengaku awal 2008 keluarganya telah menanam pohon getah lebih 15 hektare, sebulan terakhir tanaman yang tingginya mencapai sekitar lima meter itu dibabat dan diganti dengan tanaman kelapa sawit. <br /><br />Selain Abu Bakar, masih banyak petani di Kecamatan Kelumpang Selatan, Kelumpang Hulu, Kelumpang Hilir, Hampang dan kecamatan di Kotabaru wilayah utara membabat tanaman karetnya untuk diganti dengan tanaman kelapa sawit. <br /><br />"Apalagi, harga tandan buah segar akhir-akhir ini terus naik hingga Rp1,7 ribu per kilogram," kata Siti petani yang memiliki enam hektare tanaman karet dan mulai diganti dengan tanaman kelapa sawit. <br /><br />Saat ini, kata dia, hasil panen tandan buah segar (TBS) kelapa sawit untuk tanaman 10 tahun sekitar Rp1,5 juta-Rp1,8 juta/bulan perhektare. <br /><br />Sedangkan untuk hasil getah dengan umur tanaman sama rata-rata kisaran Rp300 ribu/minggu atau sekitar Rp1,2 juta/bulan per hektare. <strong>(phs/Ant)</strong></p>