Persatuan Karya Dharma Kesehatan Indonesia (Perdhaki) atau Indonesian Association for Voluntary Healt Services, hari Minggu 28 November 2010 lalu melakukan Launching Pembagian Kelambui Anti Nyamuk di Gedung Serbaguna Kantor Camat Kelam Permai. Kegiatan ini merupakan pendahuluan dari program Intensifikasi Pengendalian Malaria oleh Global Fund yang dilaksanakan oleh Keuskupan Sintang sebagai Sub Recipient (SR) tingkat Provinsi. <p style="text-align: justify;">Hadir dalam acara tersebut, Bupati Sintang Milton Crosby berserta Ny. Katy Evalina Milton didampingi Camat kelam Permai, Hendrika disertai Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan, Arbudin juga Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata A. Tilla. <br /><br />Menurut Head of SR, Pastor Ewaldus, Pr, kegiatan ini didanai oleh Global Fund yang dalam pelaksanaannya telah menunjuk Perdhaki dan Kementerian Kesehatan RI sebagai pelaksana. Global Fund, adalah organisasi publik global dari negara-negara donor yang unik. Dalam kiprahnya, selalu membantu pembiayaan gerakan pengendalian penyakit AIDS, Tuberculosis dan Malaria. Slogan organisasi yang berpusat di Jenewa ini cukup jelas: to Fight AIDS, Toberculosis and Malaria. Dalam peta kegiatan Global Fund tahun 2010, Kalimantan dan Sulawesi, disebut sebagai wilayah Endemik-Malaria, terangnya. <br /><br />Pendampingan dalam kegiatan yang diberi nama Program Intensifikasi Pengendalian Malaria ini, Global Fund telah menunjuk Principal Recipient (PR) yang terdiri dari Kementerian Kesehatan dan Perdhaki. Jika ditingkat Provinsi disebut Sub Recipient (SR), yang terdiri dari Dinas Kesehatan Provinsi dan dipihak Perdhaki ditangani oleh Keuskupan-Keuskupan. <br /><br />Ditingkat Kabupaten Sintang, kegiatan ini ditangani oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang dan pihak Keuskupan Sintang. Pihak Keuskupan diwakili oleh Sub-SR (SSR), dan kemudian melibatkan Pos Malaria Desa Paroki (PMDP). Keusukupan Sintang memiliki 10 SSR, yang terdiri dari; 4 SSR di Kapuas Hulu; 5 SSR di Sintang; dan 1 SSR di Melawi. <br /><br />Target Kepala Keluarga (KK) yang ditangani oleh Keuskupan Sintang ada 70 Ribu, dan per KK akan mendapat 2 buah kelambu. Sekurangnya ada 140 Ribu kelambu yang akan dibagikan ke beberapa Desa Target di beberapa Kecamatan. Bagi Desa dan KK diluar target Sub Recipient, akan ditangani oleh Dinas Kesehatan. <br /><br />“Kelambu yang ditangani oleh Perdhaki berwarna biru, dan kelambu yang disalurkan melui Dinas Kesehatan berwarna putih,” paparnya. <br /><br />Dibagian akhir laporannya, Ewaldus menjelaskan program ini bukan hanya bagi-bagi kelambu. Dalam pengendalian Malaria ini, ada kegiatan lain yang bersifat Kuratif dan Preventif. Para petugas di PMDP telah dibekali pengetahuan yang cukup, dan dapat merujuk pasien ke Puskesmas, tuturnya.<br /><br />Sementara itu Uskup Sintang Mgr. Agustinus Agus, Pr dalam sambutannya menegaskan, bahwa pihak Keuskupan hanya mengambil tanggung jawab kegiatan. Jadi, kegiatan ini bukan kegiatan eksklusif atau hanya untuk umat Katolik saja. Keistimewaan kegiatan ini, penyampaian bantuan tidak dipungut bayaran, dan semua kegiatan harus didokumentasi dan dilaporkan secara rinci kepada Global Fund. <br /><br />Diakhir sambutannya, Mgr. Agus berpesan kepada para petugas yang telah dilatih khusus dalam pendistribusian dan pelaporan, agar berkerja dengan penuh tanggung jawab.<br /><br />“Pertahankan citra baik kita, agar kedepan kita dapat dipercaya lagi,” pintanya. <br /><br />Sementara itu, sambutan Milton Crosby diawali dengan memberikan apresiasi setingginya terhadap kegiatan ini.. Dan karena kegiatan ini didalamnya termasuk penanggulangan secara Kuratif dan Preventif, alangkah baiknya jika disinergikan dengan Posyandu yang ada disetiap Desa. Milton juga berharap, kerjasama antara Perdhaki dengan Dinas Kesehatan dapat terus dibangun. <br /><br />Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan kelambu secara simbolik, yang dilakukan oleh Uskup, Bupati, Camat dan Head of SR. Dilain pihak, para SSR terus berkoordinasi dengan PMDP hingga hari Selasa (30/11/2010) ini. <strong>(phs)</strong></p>