Dua bulan terakhir harga kecambah benih kelapa sawit, di Kotabaru, Kalimantan Selatan, turun hampir 50 persen, dari Rp550.000 – Rp650.000 per bungkus (isi 200 biji cambah) menjadi Rp350.000 per bungkus. <p style="text-align: justify;">Petani kelapa sawit asal Sei Kupang Jaya, Kelumpang Selatan, Narso, Kamis (13/01/2011), mengatakan, tidak pernah terjadi sepanjang sejarah di Kotabaru bahwa harga cambah benih kelapa sawit turun. <br /><br />Menurut Narso, biasanya jika permintaan benih kelapa sawit cukup besar, maka harga benih sawit juga mengikuti naik dari Rp450.000 per bungkus melonjak menjadi Rp550.000 per bungkus. <br /><br />Namun akhir-akhir ini yang terjadi sebaliknya sedikit agak aneh, di mana minat masyarakat menanam kelapa sawit dan permintaan cambah benih sawit semakin besar tetapi harga kecambah turun. <br /><br />"Tidak tanggungg-tanggung turunnya hampir 50 persen," tandasnya. <br /><br />Bahkan kata dia, pedagang benih kelapa sawit masih akan memberikan bonus bagi petani yang membeli cambah dalam jumlah besar yakni, hingga 25 bungkus atau lebih. <br /><br />Harga yang diberikan hanya sekitar Rp300.000 per bungkus, dan setiap pembelian 10 bungkus pedagang masih akan memberikan bonus satu bungkus ditambah sertifikat asli dari balai penelitian yang menjamin bahwa klon cambah benih sawit itu asli. <br /><br />Sertifikat tersebut untuk meyakinkan kepada petani bahwa, cambah benih sawit yang dibeli itu benar-benar asli. Hal itu untuk menghindari adanya pemalsuan benih sawit yang dikhawatirkan beredar di masyarakat. <br /><br />Shohib, petani sawit di Pantai, juga mengaku terkejut saat menjumpai harga cambah kelapa sawit hanya Rp350.000 per bungkus. <br /><br />"Padahal, enam bulan lalu kami membeli masih seharga Rp550.000 per bungkus, itupun kemasannya meragukan, sehingga kami minta jaminan dari pedagang benih," kata Shohib. <br /><br />Sementara itu, Rochmad petani sawit di Bumi Asih, mendengar cambah murah, langsung membeli lima bungkus untuk persiapan sulam. <br /><br />Rochmad yang telah menyemai sekitar 9.000 kelapa sawit itu mengaku terkejut dengan turunnya harga kecambah akhir-akhir ini. <strong>(phs/Ant)</strong></p>













