Anggota Komisi I DPR RI (bidang Hankam, Luar Negeri dan Inoformasi Komunikasi), Fayakhun Andriadi mengharapkan, kalangan intelijen kita harus lebih lihai merespon berbagai persoalan seputar pertahanan keamanan negara. <p style="text-align: justify;">"Pasalnya, sudah lama kita seringkali dihadapkan pada kondisi intelijen kita yang terkesan kurang lihai dan lincah merespon persoalan pertahanan keamanan (Hankam) dalam negeri yang melibatkan pihak luar," ungkapnya di Jakarta, Senin (24/01/2011). <br /><br />Ia menunjuk kasus dugaan adanya agen CIA dalam rekayasa kasus Gayus Tambunan ternyata bukan kabar baru. <br /><br />"Sayangnya, ini justru nanti terkuak melalui pengakuannya sendiri," ujar politisi muda Partai Golkar yang tengah menuntaskan studi doktor ilmu politik-nya Universitas Indonesia (UI). <br /><br />Fayakhun Andriadi yang menjadi salah satu legislator sedang di-`polling` sebuah media dalam rangka pemilihan politisi papan atas Indonesia ini, meyakinkan pula, bukan kabar baru jika agen CIA dianggap terlibat dalam rekayasa kasus Gayus Tambunan. <br /><br />Terkait kasus si `mafia pajak` itu, lanjutnya, ada poin penting dalam hal ini. <br /><br />"Yakni, jika sekiranya terbukti (keterlibatan agen CIA), maka persoalan Gayus yang merugikan kredibilitas bangsa dan negara di hadapan negara-negara lain, justru semakin mendegradasi kedaulatan bangsa dan negara," tegasnya. <br /><br />Sebab, lanjutnya, bagaimana mungkin CIA terlibat dalam sebuah kasus yang mencoreng kredibilitas suatu bangsa dan negara. <br /><br />Ia lalu menilai, negara lemah sekaligus abai dalam memperhatikan kedaulatan yang justru lebih menyuburkan unsur polemik bersifat politis dalam kasus Gayus Tambunan. <br /><br />"Sudah saatnya Negara memosisikan persoalan secara holistik, demi kepentingan bangsa dan negara yang lebih luas, serta tidak terperangkap dalam polemik pragmatis, apalagi sekedar menjatuhkan musuh-musuh politik," tandas Fayakhun Andriadi.<strong> (phs/Ant)</strong></p>