Tingkat investasi penyediaan dan pengembangan gembangan air minum di Kalimantan Selatan rendah karena mahal dan bukan bisnis yang menjanjikan keuntungan cepat, kata Wakil Gubernur Rudy Resnawan. <p style="text-align: justify;">Rudy Resnawan seusai membuka Lokakarya Investasi Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum di Banjarmasin, Selasa, mengatakan anggaran masing-masing kabupaten/kota dalam investasi itu terbatas.<br /><br />Selain itu, katanya, pemahaman atau kepedulian para pemangku kebijakan terhadap pentingnya pelayanan air minum kepada masyarakat masih kurang.<br /><br />"Padahal air bersih atau air minum sudah menjadi hak asasi manusia sehingga menjadi kewajiban pemerintah untuk menyediakan air kepada masyarakat," katanya.<br /><br />Pemprov Kalsel, kata mantan Wali Kota Banjarbaru itu, telah melakukan terobosan dengan cara memberikan stimulan pendanaan kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kabupaten/kota dalam bentuk penyertaan modal provinsi.<br /><br />Stimulan tersebut, katanya, ditanggapi secara baik oleh bupati dan wali kota sehingga tahun 2010 penyertaan modal provinsi dan kabupaten/kota kepada PDAM se-Kalsel terdiri atas Rp148 miliar dari Pemprov dan Rp288 miliar dari kabupaten/kota.<br /><br />Ia berharap dengan adanya penyertaan modal pemerintah, PDAM dapat meningkatkan cakupan layanan kepada masyarakat.<br /><br />Ia mencontohkan pelayanan PDAM Banjarmasin sudah mencapai 97 persen atau melebihi target yang ditetapkan pemerintah, 80 persen.<br /><br />Wagub berharap PDAM lain dapat berlomba melakukan percepatan perluasan layanan.<br /><br />Selain itu, Rudy juga meminta agar Badan Pendukung pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) dapat mempercepat perluasan pelayanan air bersih kepada masyarakat.<br /><br />"Hal-hal yang bisa dilakukan antara lain dengan membuka peluang investasi dan menggabung PDAM kecil dan PDAM yang memiliki potensi strategis menjadi satu," katanya.<br /><br />Selain itu, katanya, meningkatkan pelayanan air bersih atau air minum kepada masyarakat sebaiknya dilakukan dengan berbagai cara hendaknya bisa diwujudkan dalam waktu segera.<br /><br />"Masalah air adalah masalah hulu dari pada kesehatan, kalau sakit itu adalah bagian hilirnya," katanya.<br /><br />Rudy menambahkan berapapun banyaknya anggaran negara yang disiapkan untuk menanggulangi masalah kesehatan yang disebabkan penyakit yang berasal dari air seperti sakit kulit, gatal, diare, muntaber, dan lainnya tanpa dibarengi dengan penyediaan air bersih dan perbaikan kualitas, anggaran tersebut dikhawatirkan tidak akan banyak membawa manfaat.<br /><br />Sementara itu Sekretaris BPPSPAM Kementerian Pekerjaan Umum Tamin Zakaria Amin mengatakan Lokakarya tiga hari itu diikuti oleh PDAM dan Bappeda seluruh Kalsel, Kaltim dan Kalteng.<br /><br />Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk memberikan informasi dan sosialisasi kerja sama pemerintah dan swasta di bidang pengembangan sistem pelayanan air minum.<br /><br />"Selain itu akan kita berikan informasi tentang tenaga penjaminan proyek air minum sekaligus prosedurnya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>