SEKADAU, KN – Salah satu Jalan yang ada di pusat kota Sekadau yaitu jalan Keling Kumang kondisinya saat sangat parah dan memprihatinkan.
Kondisi jalan tersebut hancur dikarenakan pada saat penurunan bukit yang tinggi dan peningkatan jalan sehingga jalan tersebut tampak seperti kubangan lumpur.
Selain itu juga, jalan tersebut merupakan akses bagi siswa siswi SMK Keling Kumang untuk menuju ke Sekolah.
Salah satu siswa Lidia Natalia merasa sangat prihatin terhadap kondisi jalan tersebut karena pada saat mereka ke Sekolah harus berjalan kaki menuju sekolahnya kurang lebih 100 meter dan motor ditinggalkan di depan jalan gang sehingga tingkat keamanannya kurang baik.
“Kami menuju Sekolah harus jalan kaki, dan motor kami ditinggal dijalan depan gang karena motor tidak mampu dibawa menuju sekolah. Kalau dipaksakan pasti susah bawa motornya,” ucapnya Rabu, (04/03/2020).
“Dan kalau jalan kaki juga repot karena banyak barang yang harus dibawa, bukan hanya tas kami juga harus menggunakan sendal dan itu sangat merepotkan bagi kami,” tambah Lidia.
Ia berharap kepada Pemkab Sekadau agar segera melakukan pengerasan jalan tersebut agar jalan itu bisa dilalui dengan nyaman.
“Kami mohon kepada pihak pemerintah agar segera melakukan pengerasan jalan paling tidak, jalan tersebut diberi batu sedikit,” harapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Antonius Wakasapras SMK Keling Kumang bahwa jika siswanya menuju ke sekolah harus berjalan kaki karena motor tidak memungkin untuk masuk ke Sekolah karena jalan tersebut sangat hancur.
“Pada saat musim penghujan, siswa kami mau ke Sekolah harus berjalan kaki karena motor tidak mampu dibawa ke Sekolah. Sehingga, mereka juga khawatir terhadap keamanan. Khususnya pada saat mereka meninggalkan helm dan kemanan motor mereka karena diluar lingkungan sekolah,” ujarnya.
Bukan hanya itu juga, efek dari jalan tersebut pun membuat ruangan sekolah kami menjadi kotor karena siswa ke Sekolah berjalan kaki,” ucap Anton.
“Dulunya Sekolah ini adalah sekolah yang ada di dalam kota, sekarang seolah-olah sudah menjadi sekolah pedalaman,” tegas Anton.
Ia juga berharap kepada Pemerintah setempat agar segera menindaklanjuti jalan tersebut agar bisa dilalui kembali dengan baik.
“Proyeknya sudah bagus, namun pengerjaannya terlalu lama. Kami mohonlah kepada pemerintah agar jalan tersebut segera di koral karena jalan tersebut merupakan akses utama untuk menuju Sekolah kami, dan setiap hari pasti dilalui,” harap Anton.
Saat dikonfirmasi oleh media ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Sekadau, H. Akhmad Suryadi mengatakan bahwa pengerjaan jalan tersebut sudah selesai dan sesuai dengan kontrak pada tahun 2019.
“Untuk kegiatan tahun 2019 sudah selesai sesuai dengan kontrak. Adapun jalan yang terjadi kerusakan akibat hujan. Dan akan di tindak lanjut dalam masa pemeliharaan dan segera di perbaiki sesuai dengan item kontrak,” ujarnya kepada wartawan melalui pesan singkat WhatsApp.
Ia juga mengatakan bahwa untuk tahun ini Dinas sudah menyiapkan anggaran sebesar 5,1 miliar untuk pengerjaan perngerasan jalan tersebut.
“Untuk tahun ini juga ada kita anggarkan 5,1 milyar untuk kita hotmix,” Pungkasnya. (*)
Penulis Meliamus Acil