Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat masih enggan menyerahkan bangunan di dua lokasi Pos Pemeriksaan Lintas Batas menjadi aset pemerintah pusat. <p style="text-align: justify;">Menurut Kepala Badan Pengelola Kawasan Perbatasan dan Kerja sama Kalbar, MH Munsin di Pontianak, Selasa (29/03/2011), hal itu karena fasilitas pendukung menuju dua lokasi PPLB di Badau (Kabupaten Kapuas Hulu) dan Aruk (Kabupaten Sambas) tersebut belum memadai terutama infrastruktur.<br /><br />"Bangunan di PPLB itu dananya dari Pemprov Kalbar. Kita sudah lebih maju dari pusat, pusat saja yang lamban dalam menangani perbatasan," kata MH Munsin.<br /><br />Ia mencontohkan untuk PPLB Aruk yang sudah diuji coba sejak awal tahun, hingga kini jalan dari Kota Sambas kondisinya masih berupa tanah merah.<br /><br />Bahkan, lanjut dia, terkadang saat musim hujan kendaraan yang melewati jalan sejauh 90 kilometer itu harus ditarik kendaraan lain karena terjebak lumpur.<br /><br />"Saya siap saja kalau Aruk diresmikan April, tetapi (bagaimana) kalau kondisi jalan seperti itu," kata MH Munsin.<br /><br />Ia berharap dengan terbentuknya Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) mampu mengatasi kesenjangan pembangunan di perbatasan.<br /><br />"BNPP sendiri baru terbentuk Oktober 2010. Dan sekarang sedang disiapkan desain besar pembangunan di perbatasan," kata MH Munsin.<br /><br />Ia menargetkan tahun 2012 pembangunan di perbatasan akan dimulai berdasarkan desain besar tersebut.<br /><br />Sedikitnya ada 16 kementerian yang akan terlibat dalam pembangunan di kawasan perbatasan.<br /><br />Kalbar berencana membangun lima lokasi untuk PPLB sebagai pintu gerbang keluar masuk barang dan jasa ke Sarawak, Malaysia. Yakni Aruk, Jagoi Babang (Kabupaten Bengkayang), Entikong (Kabupaten Sanggau), Jasa (Kabupaten Sintang) dan Badau.<br /><br />Entikong sudah berfungsi sebagai pintu resmi keluar masuk barang dan jasa dari dan ke Sarawak. Menurut Munsin, bangunan untuk PPLB di Entikong dibangun oleh pusat.<br /><br />"Setelah Aruk, nanti Badau, kemudian pembangunan PPLB diteruskan di Jagoi Babang dan terakhir di Jasa," kata dia.<strong> (phs/Ant)</strong></p>