Home / Tak Berkategori

Kemenkop Programkan Pengembangan 100 Komoditas Lokal

- Jurnalis

Rabu, 22 Desember 2010 - 18:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kementerian Koperasi dan UKM memprogramkan pengembangan 100 komoditas lokal di seluruh Indonesia pada 2011. <p style="text-align: justify;">Deputi Bidang Pemasaran Jaringan Usaha Kemenkop dan UKM Neddy Rafinaldi Halim di Jakarta, Rabu (22/12/2010), mengungkapkan hal tersebut pada diskusi pengembangan komoditas sutera usai pembukaan "South Sulawesi Silk Day". <br /><br />Dalam diskusi tersebut, pengusaha tekstil Wignyo Rahardi memaparkan bahwa keengganan petani membudidayakan murbei sebagai pakan sutera karena margin yang didapatkan petani sangat kecil. <br /><br />"Saya memahami sekali harga di hulu sangat rendah dibandingkan harga di hilir," ujarnya yang menambahkan petani tentunya tidak ingin merugi sehingga beralih ke tanaman lain. <br /><br />Menurutnya, pemerintah ingin mengintervensi dengan membuat patokan harga dan yang paling mungkin untuk dilibatkan adalah koperasi. <br /><br />"Kami berkomitmen untuk itu, dinas kita di Sulsel khususnya juga kita lihat sangat bersemangat," katanya. <br /><br />Program pengembangan 100 komoditas lokal di seluruh Indonesia tersebut terdiri atas dorongan di sisi infrastruktur, pemodalan dan masalah lainnya. <br /><br />Ia menambahkan, khusus untuk sutera pihaknya akan mencari solusi bersama Masyarakat Persuteraan Alam Indonesia. <br /><br />Sekjen Masyarakat Persuteraan Alam Indonesia Titik Cholik menyambut baik saran Kemenkop dan menyatakan pengembangan sutera sangat memungkinkan untuk dibantu koperasi. <br /><br />Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu`mang mengatakan, konsep peningkatan produksi lebik baik jika melalui penguatan rumah tangga. <br /><br />Ia menyatakan, Sulsel siap memproduksi kain sutera polos dan mengembalikan Sulsel sebagai produsen sutera terkemukan pada era 1970-an. <br /><br />Diakui masih banyak yang perlu dibenahi untuk mencapai target tersebut termasuk memberikan paten pada beberapa motif sutera yang dimiliki Sulsel. "Ada beberapa yang sudah dipatenkan tapi masih banyak yang perlu dibenahi," ujarnya. <br /><br />"South Sulawesi Silk Day" hanya diselenggarakan satu hari pada Senin (22/12) di Hotel Bidakara, Jakarta dan dihadiri sekitar 200 tamu undangan diantara pelaku usaha, pengguna sutera dan para istri duta besar dari enam negara seperti Yaman, Jordania dan Belgia. <strong>(phs/Ant)</strong></p>

Berita Terkait

Pemangkasan Anggaran Berdampak Pada Infrastruktur dan Belanja Pegawai
Festival Pemuda Kreatif 2025: Wadah Generasi Muda Kutim Tunjukkan Ide dan Inovasi
Anggota DPRD Sintang Hadiri Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia 2025: Momentum Refleksi dan Penguatan Pelayanan
Anastasia Dukung Promosi Wisata Sintang Lewat Kegiatan Trabas di Gunung Kelam
Sociopreneurship: Bisnis yang Mengubah Dunia
Jelang Natal dan Tahun Baru, DPRD Sintang Minta Pemkab Perhatikan dan Perbaiki Ruas Jalan Dalam Kota
Anggota DPRD Sintang Santosa Imbau Pengguna Jalan Lebih Berhati-Hati
DPRD Sintang Harapkan Pemkab Gelar Operasi Pasar Hingga ke Pedalaman Jelang Natal dan Tahun Baru

Berita Terkait

Minggu, 9 November 2025 - 17:57 WIB

Pemangkasan Anggaran Berdampak Pada Infrastruktur dan Belanja Pegawai

Minggu, 9 November 2025 - 17:30 WIB

Festival Pemuda Kreatif 2025: Wadah Generasi Muda Kutim Tunjukkan Ide dan Inovasi

Sabtu, 8 November 2025 - 23:23 WIB

Anggota DPRD Sintang Hadiri Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia 2025: Momentum Refleksi dan Penguatan Pelayanan

Sabtu, 8 November 2025 - 20:34 WIB

Anastasia Dukung Promosi Wisata Sintang Lewat Kegiatan Trabas di Gunung Kelam

Sabtu, 8 November 2025 - 18:37 WIB

Sociopreneurship: Bisnis yang Mengubah Dunia

Berita Terbaru

Artikel

Sociopreneurship: Bisnis yang Mengubah Dunia

Sabtu, 8 Nov 2025 - 18:37 WIB