Kementrian LH Bantu IPAL Untuk Kawasan Muncar

oleh
oleh

Kementerian Lingkungan Hidup memberi bantuan unit instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal senilai Rp30 miliar untuk kawasan perikanan Muncar, Provinsi Jawa Timur guna mengendalikan pencemaran lingkungan. <p style="text-align: justify;">Kementerian Lingkungan Hidup memberi bantuan unit instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal senilai Rp30 miliar untuk kawasan perikanan Muncar, Provinsi Jawa Timur guna mengendalikan pencemaran lingkungan.<br /><br />Bantuan tersebut diserahkan Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta pada kunjungan kerjanya ke Muncar Provinsi Jawa Timur, Minggu.<br /><br />Menteri melakukan pemantauan dan berdialog dengan masyarakat nelayan di kawasan Muncar yang terkenal sebagai sentra pendaratan ikan terbesar dan sentra industri pengolahan ikan di Jawa Timur.<br /><br />IPAl tersebut akan dibangun pada 2012. Sebagai persiapan pembangunannya, saat ini akan dilakukan revisi terhadap detail engineering design (DED) IPAL, serta kajian kelembagaan pengelolaan IPAL tersebut.<br /><br />Untuk itu, dibutuhkan komitmen dari pemerintah kabupaten serta pengusaha di Muncar untuk menjaga dan menjalankan IPAL tersebut sehingga pencemaran dari kegiatan di Muncar dapat diatasi.<br /><br />Selain bantuan berupa IPAL komunal, Kementerian Lingkungan Hidup juga akan memberikan bantuan berupa tempat sampah terpilah serta mesin pencacah plastik untuk membantu pemerintah kabupaten serta masyarakat Muncar dalam mengatasi masalah sampah.<br /><br />Ini merupakan salah satu upaya KLH mendukung program Minapolitan yang telah dicanangkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.<br /><br />Muncar merupakan kawasan yang memberi kontribusi besar bagi perekonomian dan pendapatan asli daerah Provinsi Jawa Timur melalui berbagai kegiatan industri pengolahan ikan.<br /><br />Industri pengolahan ikan yang terdapat di Muncar seperti pengalengan ikan, tepung ikan, minyak ikan, pemindangan ikan dan produk pengolahan ikan lainnya.<br /><br />Berdasarkan data yang ada, setiap hari ikan yang dibongkar di Muncar minimal 500 ton dan sekitar 90 persen diantaranya dipasok ke industri pengolahan ikan setempat.<br /><br />Data Sekretariat Kabinet RI menunjukkan bahwa Muncar merupakan penghasil ikan terbesar di Jawa Timur dengan produksi ikan pada 2010 sebesar 27.748 ton.<br /><br />Produksi ikan olahan diekspor ke Eropa, Jepang, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Australia, Singapura, dan Kanada sebanyak 1.562.249,72 kg per bulan dengan nilai uang sebesar Rp19,528 miliar lebih.<br /><br />Jumlah tersebut sebenarnya masih bisa ditingkatkan apabila daya dukung dan kualitas perairan Muncar tetap dapat dipertahankan dari kemungkinan terjadinya overfishing dan pencemaran.<br /><br />Selain dampak positif yang diperoleh dengan keberadaan industri perikanan di Muncar, ternyata banyak pula dampak negatif yang tidak diinginkan terjadi.<br /><br />Hal ini terjadi karena banyak perusahaan perikanan di daerah ini melakukan aktivitas produksinya kurang memperhatikan pengelolaan limbah dari kegiatan produksi.<br /><br />Tingkat pencemaran Berdasarkan hasil penelitian terbaru Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Jakarta 2010 terungkap bahwa tingkat pencemaran sudah menjangkau kawasan perairan Muncar sejauh 200 hingga 350 meter dari bibir pantai.<br /><br />Hal tersebut termasuk sungai-sungai di Muncar yang dijadikan tempat pembuangan limbah seperti Kali Mati, Kali Tratas dan Kali Moro, kondisinya cukup parah.<br /><br />Data Kementerian Lingkungan Hidup tahun 2010 menunjukkan bahwa tingkat BOD di permukaan air laut Muncar jarak 350 meter dari pantai sudah mencapai 34 mg/L standar baku mutu BOD seharusnya 20 mg/L.<br /><br />Di samping itu hasil pengujian kualitas air Kali Mati di Muncar pada 2010 menunjukkan kondisi yang sudah tercemar berat, dimana seluruh parameter melebihi baku mutu, sebagai contoh parameter BOD sudah mencapai 951 mg/L, sedangkan standar baku mutu adalah 3 mg/L.<br /><br />"Penataan kawasan dan pelaksanaan program pengendalian pencemaran lingkungan di Muncar memerlukan komitmen bersama untuk merumuskan program dan rencana kegiatan yang terpadu dan berkesinambungan bagi perbaikan ekonomi dan lingkungan di Kabupaten Banyuwangi dan Muncar khususnya," kata Gusti.<br /><br />Untuk menunjukkan komitmen yang jelas serta terukur, Kementerian Lingkungan Hidup telah memprakarsai penyusunan dokumen "Rencana Aksi" penanganan Muncar bersama-sama dengan instansi terkait yang merupakan program lima tahunan hingga 2014.(Eka/Ant)</p>