Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Titus Nursiwan mengatakan hingga kini wilayahnya masih kekurangan tenaga medis baik berupa dokter, bidan maupun perawat yang berdampak pada kurang optimalnya pelayanan. <p style="text-align: justify;">"Kubu Raya dengan jumlah penduduk lebih dari 500 ribu jiwa, saat ini masih kekurangan tenaga dokter," katanya di Sungai Raya, Selasa. <br /><br />Untuk itu, pemerintah kabupaten melalui Dinas Kesehatan berupaya memenuhi kekurangan tenaga dokter secara bertahap. <br /><br />"Saat ini yang ada satu puskesmas satu dokter. Itu pun dokter umum bukan dokter spesialis," kata Titus. <br /><br />Ia mengatakan, idealnya kalau untuk puskesmas biasa satu dokter, tetapi untuk puskesmas rawat inap dibutuhkan tiga tenaga dokter. Mereka bekerja 24 jam secara aplusan setiap delapan jam sekali. Dimulai pada pagi, siang hingga malam. <br /><br />Titus menyatakan, sejumlah puskesmas rawat yang sangat membutuhkan tenaga dokter antara lain di Puskesmas Sungai Durian, Padang Tikar, Radak, Batu Ampar, Teluk Pakedai, Sungai Ambawang, Sungai Kakap dan Rasau Jaya. <br /><br />"Kita ada 19 Puskesmas yang tersebar di seluruh Kubu Raya. Terdiri dari 9 puskesmas rawat dan 10 puskesmas biasa," ucapnya. <br /><br />Begitu pula tenaga bidan masih dibutuhkan untuk ditempatkan di sejumlah puskesmas tersebut. Seperti di Puskesmas Radak, Padang Tikar, Teluk Pakedai, Parit Timur dan Kuala Mandor B. <br /><br />Karena status puskesmas yang ada meningkat dari puskesmas jasa menjadi puskesmas rawat dan operasional selama 24 jam. Saat ini tenaga bidan baru sekitar 80 orang. <br /><br />Dia menambahkan dengan jumlah desa yang telah mencapai 109 desa dan jumlah penduduk sekitar 500-an ribu, tentunya itu belum dapat mengakomodasi kebutuhan kesehatan masyarakat. <br /><br />"Minimal saat ini tenaga bidan yang dibutuhkan sekitar 125 orang," tuturnya. Jumlah itu sebenarnya masih kurang sehingga belum dapat memenuhi kebutuhan kesehatan di masyarakat," ujarnya. <br /><br />Apalagi mengingat kondisi kabupaten termuda di Kalbar ini merupakan daerah perairan yang terpencar-pencar infrastruktur yang masih dalam tahap proses pembangunan. <strong>(phs/Ant)</strong></p>