Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Pembebasan (GMP) di Palangka Raya, Rabu mengeluarkan pernyataan sikap agar bangsa Indonesia kembali kepada syariat Islam agar terbebas dari bencana kemanusiaan seperti berjangkitnya virus mematikan HIV/AIDS. <p style="text-align: justify;">Pernyataan sikap keprihatinan terus bertambahnya kasus penderita virus HIV/AIDS disampaikan bersamaan peringatan Hari HIV/AIDS sedunia 1 Desember 2010. <br /><br />"Berbagai data menunjukkan bahwa AIDS adalah epidemi yang sangat membahayakan jiwa manusia, tetapi kasusnya justru terus bertambah termasuk di Kalteng," kata ketua GMP Kalteng, Jamaludin. <br /><br />Dijelaskannya, banyak upaya yang telah dilakukan untuk menekan laju perkembangan epidemi AIDS, antara lain dengan kondomisasi, pembagian jarum suntik steril,program pendidikan seks di sekolah dan pengistimewaan "orang dengan HIV/AIDS (ODHA)". <br /><br />Namun, hingga kini jumlah penderita AIDS di seluruh dunia justru meningkat dengan pesat, dimana kegagalan berbagai upaya tersebut disebabkan epidemi HIV/AIDS tidak ditinjau dari pangkal permasalahnnya, tegasnya. <br /><br />Adapun pernyataan sikap tersebut yaitu penyebab utama penyebaran HIV/AIDS, dikarenakan maraknya perilaku menyimpang, yang mucul dari paham liberlisme dan HAM yang memberikan kebebasan seluas -luasnya bagi masyarakat untuk berbuat sesuka hati. <br /><br />Kampanye penggunaan kondom atau kondomisasi tidaklah memiliki rujukan ilmiah yang kuat, karena kondom didesain untuk mencegah kehamilan bukan mencegah virus HIV, akan tetapi kampanye penggunaan kondom justru memicu merebaknya seks bebas, yang merupakan penularan paling cepat. <br /><br />ODHA harus diperlakukan sama dengan penderita penyakit lainnya, diberikan pelayanan kesehatan maksimal hingga sembuh, namun pengistimewaan ODHA dapat menimbulkan kecemburuaan sosial. <br /><br />"Bahwa mereka merupakan orang-orang yang sangat istimewa padahal perbuatan mereka sendirilah yang menyebabkan penyakit tersebut,"ujarnya. <br /><br />Masyarakat harus mewaspadai ide memasukkan pendidikan seks di sekolah karena seks sehat dalam perspektif kaum liberalisme adalah seks yang tidak menyebabkan kehamilan dan tertular penyakit menular seksual (PMS). <br /><br />Pencegahan meluasnya epidemi HIV/AIDS harus dilakukan mendasar dan melibatkan seluruh komponen. Setiap individu harus diberi pengertian bahwa HIV/AIDS ditularkan terutama melalui perbuatan tercela dan asusila. <br /><br />Disisi lain pemerintah harus meminilisir sarana penyebaran HIV/ AIDS sarana penyebaran HIV/AIDS seperti menutup lokalisasi, termasuk tidak membuat program – program yang tidak tepat sasaran dan kontra produktif. <br /><br />Pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat terutama kaum muslimin untuk mengamalkan syariah Islam secara totalitas dalam kehidupan pribadi, masyarakat dan negara.<strong>(das/ant)</strong></p>