Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi ikut terlibat dalam memusnahkan sejumlah minuman keras yang disita pihak kepolisian di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sabtu. <p style="text-align: justify;">Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi ikut terlibat dalam memusnahkan sejumlah minuman keras yang disita pihak kepolisian di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sabtu.<br /><br />Mendagri yang melakukan kunjungan kerja ke sejumlah kepulauan dan daerah terluar di Sulut itu, berharap seluruh Miras tidak berizin yang masuk Indonesia harus dimusnahkan.<br /><br />Mendagri dan Gubernur Sulut SH Sarundajang secara simbolis langsung menghancurkan beberapa botol minuman keras dari berbagai merk yang ada, baik pasokan dalam negeri maupun dari luar negeri.<br /><br />Ada sebanyak 5.202 botol minuman keras yang disita pihak kepolisian di daerah, karena dinilai berpotensi menciptakan kerawanan sosial dan kriminal, sehingga harus dimusnahkan.<br /><br />Kepala Bagian Humas Pemprov Sulut Christian Sumampow mengatakan, kunjungan kerja Mendagri ke daerah kepulauan, untuk menyaksikan langsung keberadaan masyarakat di daerah itu, serta kondisi infrastruktur yang ada.<br /><br />Bahkan Mendagri sudah melakukan pertemuan dengan pemerintah Kabupaten Talaud serta tokoh masyarakat setempat, guna mendapatkan masukan terkait pembangunan yang ada.<br /><br />"Sebagian besar keluhan warga soal minimnya sarana infrastruktur penunjang kegiatan perekonomian masyarakat. Dan Mendagri sudah menjanjikan untuk memberikan porsi tersendiri terkait sarana dan prasarana di daerah perbatasan dan kepulauan," ujarnya.<br /><br />Pada kesempatan itu, Mendagri menyerahkan bantuan tiga unit motor untuk operasional Polres Kabupaten Talaud, serta bantuan generator untuk membantu pasokan energi listrik bagi masyarakat kepulauan yang belum memiliki pasokan listrik.<br /><br />Selain bertatap muka dengan masyarakat, pada malam harinya juga Mendagri bersama rombongan Muspida Sulut langsung bergerak menuju pulau Karatung dan Miangas, karena keduanya sangat berdekatan dengan negara tetangga Filipina.<br /><br />Untuk menuju ke dua pulau terluar tersebut, rombongan Mendagri hanya akan menggunakan kapal angkutan Sangiang, karena akan melakukan berbagai kegiatan juga di pulau itu.(Eka/Ant)</p>