Menuju Kabupaten Sekadau Layak Anak

oleh

SEKADAU – Wahana Visi Indonesia (WVI) Proyek yang didanai oleh Uni Eropa bersama Koalisisi Organisasi Masyarakat Peduli Anak Sekadau (KOMPAS) bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Sekadau adakan Pertemuan Tatap Muka dalam rangka “Suara dan Aksi Warga Negara” untuk mendukung Kabupaten Layak Anak yang di gelar di Aula lantai 2 Kantor Bupati Sekadau, Rabu 28/11 /18).

Kegiatan dibuka oleh melalui Asisten I Pemerintah Kabupaten Sekadau, Fendi, S.Sos, M.Si.

Sambutan Bupati Sekadau melalui Asisten I, Fendi menuturkan bahwa Pemerintah Kabupaten Sekadau sangat mendukung kegiatan yang dilakukan oleh WVI dan KOMPAS Proyek yang didanai oleh Uni Eropa dalam mendorong Kabupaten Layak Anak (KLA).

Diharapkan agar Desa -desa yang telah mendapat pembinaan dan pendampingan oleh WVI dan KOMPAS agar memahami standar pelayanan minimum kesehatan serta mampu menjadi pelopor pembangunan di bidang kesehatan dasar di Desa masing-masing.

“Dari hasil pertemuan tatap muka ini diharapkan diakomodir dalam APBD. Kami mendukung dalam bentuk anggaran dan bantuan finansial lainnya. Namun yang terpenting adalah niat untuk mengalokasikan sebagian anggaran tersebut,” tuturnya.

Ketua DPRD Kabupaten Sekadau, Albertus Pinus apresiasi dan mendukung terwujudnya KLA. Bahkan, pihaknya telah memasukan pembahasan mengenai KLA ini dalam Prolegda 2019 guna mendorong Sekadau segera memiliki regulasi mengenai KLA.

Project Manager Pemberdayaan Masyarakat Sipil WVI Sekadau, Henry Gabriel berterimakasih kepada pemerintah Kabupaten Sekadau atas kehadirannya.

Sementara dari proses diskusi antara dinas kesehatan, Bappeda dan masyarakat, pihaknya melihat ada respon yang cukup baik dari pemerintah terutama terkait usulan-usulan masyarakat terkait untuk pengadaan tenaga kesehatan, optimalisasi sarana dan prasarana puskesmas dan sebagainya.

“Intinya pertemuan tatap muka tingkat kabupaten ini merupakan kelanjutan dari pertemuan tatap muka yang dilakukan di tingkat kecamatan. Hal yang didiskusikan merupakan hal-hal yang tidak bisa diakomodir oleh desa maupun kecamatan. Misalnya, penyediaan tenaga gizi, pengadaan obat-obatan serta alat pendukung puskemas. Itu kan tidak bisa di desa dan kecamatan. Maka, itu akan ditingkatkan ke kabupaten sehingga bisa menjadi usulan ke Dinas Kesehatan,” jelasnya.

Henry berharap Pemerintah Kabupaten dapat menindaklanjut masukan dan usulan dari masyarakat terkait masalah kesehatan, seperti Posyandu, Polindes, Poskesdes dan Puskesmas.

“Sehingga apa yang menjadi dorongan dari program KLA ini untuk optimalisasi layanan kesehatan agar anak-anak di Sekadau ini bisa mendapatkan layanan kesehatan yang baik dapat terwujud,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, ada rencana aksi yang disepakati oleh peserta pertemuan bersama pemerintah.

“Kami berharap indikator kesehatan dalam KLA ini optimalisasinya bisa didorong lebih,” kata Henry.

Hadir dalam kegiatan ini, Ketua DPRD Sekadau, Albertus Pinus, sejumlah Kepala Dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sekadau diantaranya Kadis PUPR, Kadis PP dan KB, Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kadis Kominfo, Kepala Bappedalitbang, Camat se-kabupaten Sekadau, Kepala Puskesmas Nanga Taman, Simpang Empat Kayu Lapis, SP III Trans, dan Kepala Desa serta BPD se-Kabupaten Sekadau. (AS)