Nilai Tukar Petani Kalsel Naik 0,04 Persen

×

Nilai Tukar Petani Kalsel Naik 0,04 Persen

Sebarkan artikel ini

Pada Desember 2010, nilai tukar petani Provinsi Kalimantan Selatan tercatat 108,07 atau naik 0,04 persen dibandingkan pada Nopember 2010 yang mencapai angka 108,03. <p style="text-align: justify;">Dari 32 provinsi yang dilaporkan pada Desember 2010, 13 Provinsi mengalami kenaikan dan 19 Provinsi mengalami penurunan Nilai Tukar Petani (NTP), ungkap Kepala Badan Pusat Statistik Kalimantan Selatan (Kalsel) Bambang Pramono dalam jumpa persnya, Selasa (04/01/2011). <br /><br />Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Maluku Utara yaitu sebesar 0,67 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Maluku sebesar -1,01 persen, tambahnya. <br /><br />Angka NTP tersebut diperoleh dari rasio antara Indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar oleh petani (Ib). <br /><br />Indeks Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan fluktuasi harga komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada Desember 2010, indeks harga yang diterima petani (It) Naik 1,29 persen dibandingkan dengan It Nopember 2010, yaitu dari 136,78 menjadi 138,55. <br /><br />Sub sektor yang mengalami keenaikan yaitu padi sebesar 1,87 persen, palawija sebesar 0,21 persen, sayuran sebesar 2,30 persen, buah-buahan sebesar 2,25 persen, ternak besar sebesar 0,60 persen, ternak kecil sebesar 0,00 persen. <br /><br />Sedang sub sektor yang mengalami penurunan yaitu tanaman perkebunan rakyat sebesar -0,12 persen, unggas sebesar -0,69 persen, hasil ternak sebesar -0,41 persen, penangkapan ikan sebesar -0,09 persen, budidaya sebesar -0,27 persen. <br /><br />Bila NTP Desember 2010 dibandingkan bulan Nopember 2010, sub kelompok mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok padi sebesar 1,87 persen, palawija 0,21 persen, sayuran 2,30 persen, buah-buahan 2,25 persen, ternak besar 0,60 persen, ternak kecil 0,00 persen. <br /><br />Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. <br /><br />Pada Desember 2010 indeks harga yang dibayar petani naik 1,25 persen dibandingkan indeks Nopember 2010, yaitu dari 126,62 menjadi 128,20. <br /><br />Indeks bahan makanan sebesar 2,24 persen, makanan jadi 1,44 persen, sandang sebesar 0,67 persen, kesehatan 0,53 persen, pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,20 persen, trasportasi dan komunikasi 0,65 persen, demikian Bambang.<strong> (phs/Ant)</strong></p>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.