Pasien Covid Yang Meninggal Rata-rata Belum Vaksin

oleh
Tagana Melawi selaku relawan, melakukan pemakaman jenazah pasien Covid-19. (Foto. Ist)

Melawi, Kalimantan-News.com. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, dr. Ahmad Jawahir mengatakan seluruh pasien Covid-19 yang meninggal di Kabupaten Melawi belum pernah menerima vaksinasi Covid-19.

Kondisi ini dinilai menjadi salah satu penyebab rendahnya imunitas pasien terpapar Covid-19, ditambah dengan kondisi tubuh yang juga memiliki komorbid. Hingga bulan Mei 2021, ada 37 pasien Covid-19 meninggal dunia di Kabupaten Melawi.

“Ini dari catatan Dinkes, dan tentu perlu ada penelitian lanjut terkait hal tersebut. Mudah mudahan kedepan masyarakat bisa menerima bila program vaksinasi Covid-19 kembali berlanjut,” tutur dr. Ahmad Jawahir, Senin (31/5/2021).

Dikatakan Ahmad, proses vaksinasi Covid-19 memang masih terbilang rendah, khususnya untuk kalangan lansia, tak cuma di Melawi. Persentase masyarakat yang sudah divaksin juga belum mencapai 20 persen.

“Persentase vaksinasi masih jauh dari harapan. Untuk lansia sebenarnya sudah dimulai, tapi rata-rata di Kalbar saja persentasenya belum sampai lima persen. Khusus Melawi mungkin baru dua persen saja,” katanya.

Penyebabnya, lanjut Ahmad, karena distribusi vaksin yang terkendala dari pusat ke provinsi serta dari provinsi ke kabupaten. Sehingga masih sangat banyak kelompok masyarakat yang mendapatkan vaksinasi Covid-19 tersebut.

“Kita berharap, seluruh kelompok masyarakat di Melawi nantinya bisa mendapatkan vaksinasi sebagai upaya meningkatkan imunitas tubuh terhadap virus Corona,” jelasnya.

Terpisah, Direktur RSUD Melawi, Sien Setiawan pun mengungkapkan dari 37 Kematian kasus Covid-19, hanya 27 warga yang meninggal di RSUD Melawi.

“Tujuh meninggal di RS rujukan di luar Melawi. Tiga meninggal di rumahnya sendiri,” katanya.

Sien juga menerangkan dari 37 warga ber KTP Melawi yang menjadi korban Covid-19, ada 19 orang yang berusia antara 60 tahun-79 tahun, 11 orang berusia 50-59 tahun, 4 orang berusia 40-49 tahun dan 3 orang dibawah 39 tahun.

“97 persen memiliki riwayat penyakit seperti diabetes, TBC, hipertensi, asma dan ginjal kronis,” ungkapnya.

Walau terbilang tinggi, Sien juga menerangkan angka kesembuhan pasien Rawat Inap Covid-19 di RSUD Melawi mencapai 90 persen, dimana ada 243 orang dari total 270 pasien yang telah dirawat selama ini berhasil sembuh

“Cukup banyak pasien lansia, bahkan ada pasien lansia berusia 78 tahun dengan Positif PCR, sembuh saat dirawat di ruang Isolasi Covid RSUD Melawi,” katanya.

Sien pun berharap masyarakat bijaksana saat menilai kinerja pelayanan Covid RSUD Melawi . Jangan hanya dilihat jumlah yang meninggal karena Covid per satu hari saja, tapi lihatlah data jumlah pasien Covid-19 yang sembuh. RSUD Melawi, lanjutnya sudah berjuang optimal, walau sepanjang Mei ini ada 20 staf RSUD yang harus karantina karena terpapar Covid-19 saat melayani pasien.

“Warga Melawi tidak perlu takut berlebihan, tidak perlu panik ,tapi jangan terlalu cuek ,jangan terlalu santai. Semakin cepat berobat, semakin cepat di swab, semakin cepat terdiagnosis dan semakin cepat disembuhkan,” sarannya.

Berdasarkan data Dinkes Melawi, ada total 1.484 kasus positif Covid-19 dengan jumlah pasien isolasi sebanyak Melawi 415 orang. 1.024 orang sudah sembuh dan 37 orang meninggal dunia. (*)