Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Sanggau, Jumadi S Sos menilai dana yang dibebankan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebesar Rp 950 ribu untuk setiap pemasangan sambungan air bersih baru harus digratiskan dan tidak boleh dipungut biaya sepeserpun. <p style="text-align: justify;">Hal itu mengingat dana hibah yang diperoleh dari United States Agency for Internasional Development (USAID) berjudul hibah. Artinya, dana tersebut diberikan secara Cuma-Cuma khusus bagi masyarakat miskin atau berpenghasilan rendah (MBR) dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar akan air bersih bagi wong cilik tersebut.<br /><br />Lebih jauh, Jumadi menegaskan bahwa USAID sudah menjamin biaya sambungan air bersih bagi MBR sebesar Rp 3juta/sambungan MBR. Seharusnya, PDAM tidak boleh lagi melakukan pungutan apapun. Kalau itu pungutan tersebut masih juga dilakukan oleh PDAM, maka hal itu bisa dikategorikan pungutan liar (pungli)<br /><br />”Iya, seharusnya tidak boleh dilakukan pungutan. Itukan namanya pungli. Sementara judul dari USAID itu hibah. Seharusnya gratis,”kata Jumadi, Kamis (12/05/2011).<br /><br />Sementara itu, direktur PDAM Tirta Pancur Aji Sanggau, Lukas Subardi SE ketika diwawancarai beberapa waktu lalu mengatakan bahwa pihaknya akan menargetkan 2.000 sambungan baru, guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih.“Peluang untuk menambah sambungan baru itu cukup terbuka lebar. Karena disediakan dana bantuan dari USAID sebesar Rp 3 juta/satu sambungan baru bagi 1.001 pelanggan baru, khususnya untuk golongan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR),”ujar Lukas Subardi,SE.<br /><br />Namun, pihak PDAM nantinya akan memasang tarif pemasangan minimal sebesar Rp 950 ribu dari pelanggan baru itu. Bagi MBR, biaya pemasangan tersebut bisa dicicil dua kali usai pemasangan tersebut. Dan tidak menutup kemungkinan pula, PDAM Sanggau juga akan menambah sambungan baru untuk pelanggan kelompok masyarakat non MBR.<br /><br />“Soal bantuan dari USAID itu sudah positif, namun belum cair. Karenanya akan ada dana talangan dari Pemkab Sanggau sebesar Rp 3 miliar dalam bentuk penyertaan modal,”kata Lukas lagi.<br /><br />Dengan demikian, Lukas mengaku optimis, pada tahun ini juga ada sekitar 2.000 sambungan baru untuk kelompok MBR dan juga akan melayani sambungan baru untuk kelompok non MBR.“Tentunya akan kita lihat kondisi yang terjadi di lapangan. Karena jika dilihat dari sisi kemampuan keuangan tidak memungkinkan, maka kita juga tidak akan memaksakan diri. Namun yang pasti untuk bantuan dari USAID itu akan terealisasi tahun ini juga,”tuturnya. <strong>(phs)</strong></p>