Pelabuhan Bagendang Dirancang Untuk Kawasan Industri

×

Pelabuhan Bagendang Dirancang Untuk Kawasan Industri

Sebarkan artikel ini

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, berencana menjadikan Pelabuhan Bagendang sebagai kawasan pengembangan industri. <p style="text-align: justify;"><br />"Sebab, Pelabuhan Bagendang yang dibangun di atas lahan seluas 88 hektare itu, akan menopang kegiatan agrobisnis dan agroindustri yang tersebar di wilayah Kotawaringin Timur," kata Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi, di Sampit, Rabu. <br /><br />Ia mengatakan Pelabuhan Bagendang merupakan hasil pengembangan dari Pelabuhan Sampit, dan Pelabuhan Sampit sendiri akan dijadikan pusat terminal penumpang pelabuhan laut. <br /><br />Menurut Supian Hadi, pengembangan kawasan industri dibagi menjadi empat zona, yakni zona terminal curah cair, zona terminal peti kemas, zona terminal general cargo dan zona perkantoran. <br /><br />Pelabuhan Bagendang sekarang telah dilengkapi dengan dermaga curah cair berukuran 80 x 10 meter persegi, dermaga multipurpose berukuran 120 x 25 meter persegi, gudang seluas 88 x 23 meter persegi dan jalan penghubung sepanjang 425 meter dengan lebar 15 meter, sehingga potensial untuk pengiriman barang ekspor seperti pasir zirkon, bijih besi, Crude Palm Oil (CPO), cangkang sawit dan barang lainnya. <br /><br />Sepanjang Tahun 2010 pengiriman barang ekspor melalui pelabuhan Bagendang seperti CPO sebanyak 65.590.000 kilogram dengan nilai USD 50.571.285 bijih besi seberat 873.571.000 kilogram dengan nilai USD 12.209.938 dan pengiriman pasir zirkon keluar negeri mencapai 3.780.000 kilogram dengan nilai USD 995.680 <br /><br />"Jumlah pengiriman barang tersebut hanya keluar negeri tidak termasuk pengiriman barang di pasar domestik," katanya. <br /><br />Ekspor barang pada Tahun 2011 diproyeksikan akan mengalami peningkatan, untuk itu dibutuhkan sarana dan prasarana pelabuhan yang memadai. <br /><br />Dengan dioperasikannya pelabuhan Bagendang memiliki nilai tambah tersendiri, yang pertama sebagai pintu gerbang perekonomian Kalteng yang meliputi pembangunan pusat bisnis dan industri, kedua sebagai jaminan pelayanan bagi perusahaan pelayaran berupa produktifitas bongkar muat yang tinggi dan antrian kapal tidak lama. <br /><br />Sedangkan yang ketiga sebagai jaminan pelayanan bagi pemilik barang berupa kecepatan, kemanan, dan kenyamanan bongkar muat barang. Keempat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Kotawaringin Timur serta dapat meningkatkan nilai tambah ekonomis potensi masyarakat yang ada disepanjang jalur Sampit – Bagendang dan Samuda. <br /><br />Masalah yang dihadapi dalam pengembangan pelabuhan Bagendang sebagai kawasan industri adalah akses jalan menuju ke pelabuhan mengalami kerusakan karena daya dukungnya hanya delapaon ton padahal kebutuhannya mencapai 12 ton, akibat kerusakan jalan itu membuat biaya transportasi membengkak. <br /><br />Masalah yang kedua adalah alur pelayaran di sepanjang sungai Mentaya terutama di perairan Pos Angkatan Laut dan perairan Desa serambut kedalamannya dibawah dua meter. <br /><br />Kondisi itu membuat kapal-kapal bertonase besar sangat bergantung dengan air pasang. Untuk mengatasi persoalan itu perlu dilakukan pengerukan alur sungai Mentaya terutama pada daerah yang mengalami pendangkalan.<strong> (das/ant)</strong></p>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.