Pemkab Mura Buka Lahan Persawahan Untuk Masyarakat

oleh
oleh

Pemerintah Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah tahun 2011 membuka lahan persawahan seluas 50 hektare untuk masyarakat di wilayah Kecamatan Dirung Lingkin Kecamatan Tanah Siang Selatan. <p style="text-align: justify;">"Pembukaan lahan persawahan ini merupakan upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan produksi padi sawah dan pemanfaatan lahan yang selama ini masih belum optimal," kata Wakil Bupati Murung Raya (Mura), Nuryakin di Puruk Cahu, Jumat.<br /><br />Menurut Nuryakin, lahan persawahan yang akan dibuka di desa yang berada di sekitar perusahaan tambang emas itu nanti lengkapi pembangunan sarana irigasi teknis dan kawasan genangan air (dam). Selain itu, masyarakat setempat juga nantinya mendapat bantuan berupa benih padi sawah, puruk dan pestisida.<br /><br />Saat ini, kata Wakil Bupati Murung Raya , lahan padi sawah di Desa Dirung Lingkin yang sebagian besar masih tadah hujan itu baru dibuka seluas 40 hektare dengan potensi lokasi persawahan mencapai 300 hektare "Sampai sekarang lahan potensial untuk pertanian padi sawah masih belum tergarap, karena keterbatasan anggaran," katanya.<br /><br />Nuryakin mengatakan, potensi lahan persawahan di kabupaten paling pedalaman Sungai Barito ini seluas ratusan hektare, namun baru dibuka sekitar 72 hektare tersebar sejumlah desa selain Desa Dirung Lingkin dan Muara Laung, juga di Desa Tumbang Tuan Kecamatan Seribu Riam dan Muara Babuat Kecamatan Permata Intan.<br /><br />Tahun ini juga, katanya, pemerintah daerah akan mengusulkan pencetakan sawah seluas 100 hektare di wilayah Kelurahan Muara Laung Kecamatan Laung Tuhup.<br /><br />Pihaknya mengharapkan selain didukung dana APBD kabupaten juga bantuan dari pemerintah provinsi dan pusat untuk dapat mendukung program lahan persawahan ini.<br /><br />"Pembukaan lahan pertanian terutama padi sawah ini secara bertahap terus kami kembangkan sehingga pemanfaatan lahan yang potensial itu dapat dimaksimalkan," katanya.<br /><br />Saat ini masyarakat di kabupaten yang kaya akan sumber daya alam berupa tambang batu bara, emas dan kayu sebagian besar mengembangkan tanaman padi ladang dengan sistem ladang tidak menetap pada musim tanam Oktober – Maret 2010/2011 seluas 8.913 hektare dengan varietas unggul nasional diantaranya situbagendit dan padi lokal.<br /><br />Pembukaan lahan untuk padi ladang dengan cara membakar ini hanya dapat satu kali panen per tahun terutama pada musim tanam Oktober- Maret atau musim hujan.<br /><br />"Program membuat lahan persawahan ini dianggap cukup stategis dan membantu masyarakat dengan harapan daerah pedalaman ini mampu swasembada beras," katanya.<strong> (das/ant)</strong></p>