Pemprov Kalbar-Swasta Kerja Sama Integrasi Sapi-Sawit

oleh
oleh

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalimantan Barat Abdul Manaf Mustafa mengatakan pemerintah provinsi itu akan menjalin kerja sama dengan swasta dalam pengembangan usaha integrasi sapi di lahan perkebunan sawit. <p style="text-align: justify;">"Jadi sapi itu dipelihara di bawah tanaman sawit melalui plasma," kata Manaf di Pontianak, Senin (27/12/2010). <br /><br />Manaf optimistis usaha tersebut dapat dirintis dalam waktu dekat ini. "Nantinya Gubernur Cornelis akan menandatangani perjanjian dengan pihak pengusaha sawit," kata Manaf. <br /><br />Ia mengatakan, untuk tahap pertama sekitar 30 perusahaan perkebunan di Kalbar yang menjalin kerja sama integrasi sapi-sawit itu. <br /><br />"Integrasi itu menggunakan sistem bergulir, dengan menggunakan dana CSR (Corporate Social Responsibility)," ungkap Manaf. <br /><br />CSR dari perusahaan perkebunan swasta akan diserahkan kepada petani plasma untuk mengembangkan sapi-sawit melalui koperasi. <br /><br />"Nanti yang menerima sapi itu, akan menyetor. Misalnya, dia mendapat tiga ekor sapi dengan nilai Rp15 juta. Jumlah itu akan dicicil oleh petani melalui setoran sawit sesuai kemampuan," katanya. <br /><br />Uang yang terkumpul dari setoran para petani akan diputar untuk dibelikan lagi sapi, kata Manaf. <br /><br />Proses kerja samanya sendiri dalam tahap persiapan yang dikelola Dinas Peternakan dan Kesehatan, Dinas Perkebunan dan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah di Kalbar. <br /><br />"Itu di bawah koordinasi Biro Ekonomi dan Biro Hukum Setda Kalbar," katanya. <br /><br />Menurut Manaf, Kalbar dengan luas lebih kurang 146.807 kilometer persegi memiliki populasi ternak sapi sekitar 166.826 ekor pada tahun 2009. <br /><br />"Jumlah itu relatif masih rendah jika dibandingkan dengan potensi sumber daya yang tersedia," jelasnya. <br /><br />Alumnus Intitut Pertanian Bogor (IPB) itu mengatakan, dari pemotongan sapi sekitar 45.826 ekor per tahun, baru sekitar 31 persen atau 14.207 ekor yang setara dengan Rp70 miliar yang masih didatangkan dari luar Kalbar, terutama Pulau Madura dalam bentuk sapi potong Bangkalan umur satu tahun. <br /><br />"Dengan program integrasi ini maka dapat dipastikan luas areal perkebunan sawit yang sudah ditanami saat ini mencapai 60 ribu hektare. Jika dua ekor sapi per satu hektare kebun sawit, maka target swasembada tentu akan terpenuhi," jelas Manaf.<strong> (phs/Ant)</strong></p>