Peredaran Uang Di Kaltim Capai Rp3,8 Triliun

oleh
oleh

Peredaran uang di 11 daerah di Provinsi Kaltim sejak Januari hingga November 2010 mencapai 3,6 triliun, jumlah ini berdasarkan penarikan uang dari Bank Indonesia (BI) Samarinda oleh bank umum di provinsi itu. <p style="text-align: justify;">"Jumlah ini belum termasuk peredaran uang di tiga daerah, yakni Balikpapan, Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser, pasalnya tiga daerah ini dilayani oleh BI Balikpapan," kata Kasir Muda Senior BI Samarinda Hidayat di Samarinda, Selasa. <br /><br />Dia melanjutkan, dari 14 kabupaten dan kota yang ada di Kalimantan Timur (Kaltim), BI Samarinda melayani semua bank umum yang ada di 11 daerah, yakni Kota Samarinda, Bontang, dan Kabupaten Kutai Kartanegara. <br /><br />Kemudian Kota Tarakan, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Berau, Bulungan, Tana Tidung, Malinau, Nunukan, dan Kabupaten Kutai Barat. <br /><br />Menurut Hidayat, penarikan uang cukup tinggi dari BI Samarinda oleh bank umum yang selanjutnya didistribusikan kepada masyarakat, terjadi pada September, Januari, November dan Agustus. <br /><br />Untuk penarikan yang terjadi pada September, karena bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri (lebaran) yang jatuh pada 12 September 2010, kemudian penarikan yang juga tinggi pada Agustus karena saat itu adalah bulan puasa yang juga mendekati lebaran. <br /><br />Pada Agustus, lanjutnya, penarikan uang mencapai 630, 777 miliar, sedangkan pada awal-awal September jumlah penarikannya kembali naik hingga total mencapai 751,518 miliar. <br /><br />Dia melanjutkan, penarikan uang yang juga tinggi terjadi pada Januari 2010 yang mencapai Rp7,076 miliar. Tingginya permintaan uang pada saat itu diperkirakan untuk memulai berbagai kegiatan atau pembangunan setelah tutup tahun. <br /><br />Penarikan uang tertinggi keempat terjadi pada November karena biasanya menjelang akhir tahun, banyak pekerjaan yang yang sudah selesai sehingga pemerintah daerah perlu melakukan pembayaran kepada kontraktor. <br /><br />Sedangkan uang yang ditarik oleh bank umum pada November sebesar Rp638,695 miliar. Diperkirakan pada Desember ini penarikan uang akan lebih banyak lagi karena untuk membayar pekerjaan yang juga telah rampung. <strong>(das/ant)</strong></p>