Peringati HKG-PKK Ke 47 di Melawi, Bupati : PKK Berperan Penting Mencegah Stunting

oleh
oleh

MELAWI-Setiap tahunnya Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Melawi memperingati Hari Kesatuan Gerak(HKG) PKK. Tahun ini peringatan HKG PKK Kabupaten Melawi tersebut dilaksanakan di Desa TiongKeranjik Kecamatan Belimbing Hulu, Melawi, beberapa hari lalu. Kegiatan tersebut dibuka eh Bupati Melawi, dihadiri Sekda,para asisten, sejumlah kepala instansi dan Camat, GOW dan Pengurus PKK serta sejumlah tokoh masyarakat.

Bupati saat berpidato dalam kegiatan HKG PKK Kabupaten Melawi ke 47 di Desa Tiong Keranjik Kecamatan Belimbing Hulu

Pada kesempatan itu, Panji para Kader PKK bisa berperan aktif dalam mendukung percepatan penanganan stunting khususnya di Melawi. Dimana menurutnya stunting muncul karena masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnyaasupan gizi dalam waktu lama, umumnya karena asupan makanan yang tidak sesuai kebutuhan gizi.
“Saya berharap pada kegiatan yang digelar ini dapat sekaligus memberikan pencerahan dan solusi dalam mencegah dan menanggulangi stunting. Sebab, PKK salah satu ujung tombak yang langsung berhubungan dengan masyarakat,” ungkapnya.
Para Tamu Yang hadir dalam kegiatan HKG PKK ke 47 di Kabupaten Melawi

Lebih lanjut Ia mengatakan, dirinya sangat meyakini para kader TP PKK lebih mudah memberikan pemahaman mengenai apa dan bagaimana cara mencegah dan menanggulangi masalah stunting. Salah satunya dengan memulai pola hidup bersih mengelola dengan baik sampah plastik.
“Untuk itu saya menghimbau agar kiranya kader PKK untuk terus melakukan sosialisasi mencegah stunting dengan cara mensosialisasikn 1000 hari ptma kehidupan. Kita juga berharap agar para pemuda mpersiapkan diri untuk mempersiapkan diri menjadi orangtua yang baik,” paparnya.
Ketua TP PKK Melawi, Nurbetty Eka Mulyastri Panji saat menyampaikan sambutan

Sementara itu, Ketua TP PKK Melawi, Nurbetty Eka Mulyastri, mengatakan, pada peringatan HKG-PKK Ke 47 ini cukup banyak rangkaian kegiatan yang digelar. Seperti acara penyuluhan koperasi, sosialisadi pemanfaatan lahan pekarangan, sosialisasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), dengan melakukan pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat. Selanjutnya osialisasi sandang , dan berbagai perlombaan, seperti lomba penyuluhan Pola Asuh Anak dan Re. Aja (Paar), lomba Usaha Peningkatan Pendapatan Kuarga (UP2K), lomba simulasi Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (UU PKDRT), serta lomba fashioncasual batik Melawi.
“lomba digelar bukan hanya sekedar ajang unjuk kebolehan tciap PKK Kecamatan. Namun, turut juga sebagai wadah kreatifitas sekalipun ajang silaturahmi,” ujarnya.

Namun, tambah wanita yang akrab di sapa Astrid itu, pada peringatan ini yang paling penting yakni kegiatan yang mengusung tema stunting. Artinya, untuk mencegah kondisi kekurangan gizi kronis terutama 1000 hari pertama kehidupan balita yang menyebabkan balita lebih pendek dibandingkan anak seusia mereka. “Nah, untuk mencegahnya itu yang paling utama yakni dengan menjaga pola asuh, pola makan dan sanitasi lingkungan,” pungkasnya. (ED/KN)