Permintaan Bibit Karet Masyarakat 3 Juta

oleh
oleh

Permintaan bibit karet dari masyarakat yang tersebar di enam kecamatan wilayah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, untuk 2011 mencapai tiga juta bibit. <p style="text-align: justify;">"Untuk sementara permintaan komoditas itu tidak bisa dipenuhi secara keseluruhan, karena kami keterbatasan anggaran," kata Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Barito Utara, Iwan Fikri, di Muara Teweh, Selasa. <br /><br />Permintaan karet yang merupakan komoditas perkebunan unggulan di kabupaten pedalaman Sungai Barito ini berasal dari warga dan petani yang tergabung dalam kelompok tani di wilayah Kecamatan Teweh Tengah, Lahei, Montallat, Gunung Timang, Teweh Timur dan Gunung Purei. <br /><br />Menurut Iwan, tahun depan pihaknya hanya mampu mengalokasikan penyediaan bibit karet sebanyak 600.000 bibit bagi masyarakat yang diberikan secara cuma-cuma atau gratis, berkurang dibanding tahun ini yang telah disalurkan sebanyak 750.000 bibit. <br /><br />"Selain keterbatasan anggaran, dalam penyediaan bibit karet guna meningkatkan ekonomi warga juga mendorong masyarakat untuk mengembangkan benih secara swadaya," katanya. <br /><br />Iwan menjelaskan, selama ini masyarakat selalu mendapat bibit karet bantuan dari pemerintah, sehingga terkesan tidak ada upaya untuk memgembangkan pembibitan karet secara mandiri seperti daerah lain diantaranya Sumatera. <br /><br />Padahal, katanya, sesuai program pemerintah menghendaki pemberian bibit karet ini setiap tahunnya berkurang, sedangkan penyediaan bibit tersebut sudah seharusnya dilakukan warga sendiri. <br /><br />Selain itu pihaknya juga dalam menyalurkan benih karet tersebut dilakukan dengan selektif terutama bagi masyarakat yang sudah menyiapkan lahan untuk perkebunan tersebut. <br /><br />"Bagi masyarakat yang tidak mempunyai lahan penyalurannya kami tangguhkan, guna menghindari terjadinya penjualan kembali bibit karet oleh oknum warga," jelasnya. <br /><br />Dia mengatakan, ratusan ribu bibit karet ini merupakan kegiatan meningkatkan produksi perkebunan masyarakat di luar program Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GN-RHL/Gerhan). <br /><br />Karet yang disiapkan nanti merupakan bibit unggul siap tanam jenis kron generasi I varitas PB 260, IRR 39 dan IRR 41. <br /><br />Pemkab Barito Utara berupaya mengusahakan permohonan bibit karet ini melalui program revitalaisasi karet yang rencananya seluas 10.000 hektare. <br /><br />"Namun program ini masih terkendala tidak adanya perusahaan penjamin (avalis) sebagai syarat pinjaman kredit bank," katanya. <br /><br />Petani yang membuka lahan perkebunan di kabupaten pedalaman Kalteng ini mencapai 34.000 jiwa dan yang minta bantuan bibit karet sebanyak 3.267 jiwa terdiri atas 123 kelompok tani pada 43 desa tersebar di enam kecamatan. <br /><br />Saat ini luas perkebunan karet rakyat di kabupaten pedalaman Sungai Barito mencapai 54.000 hektare dengan produksi rata-rata 800 kilogram per hektare dan sebagian besar petani mengusahakan karet lokal sekitar 70 persen, sedangkan sisanya karet unggul. <strong>(das/ant)</strong></p>