Pertumbuhan ekonomi Kalsel pada triwulan III tercatat 5,04 persen atau turun dibanding triwulan sebelumnya 5,37 persen. <p style="text-align: justify;">Hal tersebut terungkap pada diskusi perkembangan ekonomi Kalsel triwulan-III 2010 yang diselenggarakan Bank Indonesia Banjarmasin bersama pimpinan bank lainnya, serta dinas dan instansi terkait, di Banjarmasin, Rabu (08/12/2010).<br /><br />Peneliti Ekonomi Muda BI Banjarmasin M Lukman Hakim mengatakan, menurunnya pertumbuhan ekonomi Kalsel tersebut antara lain disebabkan dari sisi penawaran karena melambatnya kinerja sektor ekonomi dominan yaitu pertanian dan pertambangan.<br /><br />"Sedangkan dari sisi permintaan disebabkan menurunnya realisasi ekspor dari 28,44 persen menjadi hanya 13,81 persen," katanya.<br /><br />Total volume ekspor triwulan III – 2010 sebanyak 20,09 juta ton atau tumbuh -19,02 persen dibanding sebelumnya dan nilai ekspornya 1,32 miliar US dolar atau lebih kecil dibanding triwulan sebelumnya sekitar 12,31 persen.<br /><br />Kondisi tersebut terjadi, kata Lukman, karena sektor pertambangan tumbuh lebih rendah dari 5,92 persen menjadi 5,24 persen, karena eksplorasi batu bara terkendala faktor cuaca.<br /><br />"Dalam satu tahun terakhir Kalsel selalu diguyur hujan, sehingga produksi batu bara turun drastis dan berimbas pada volume ekspor batu bara yang juga menurun," katanya.<br /><br />Padahal kata dia, sektor pertambangan menjadi salah satu sektor penyumbang pertumbuhan ekonomi Kalsel terbesar yaitu 1,08 persen.<br /><br />Selain pertambangan, sektor pertanian juga tumbuh lebih rendah dari 3,95 persen turun menjadi 2,58 persen.<br /><br />Menurut Lukman, curah hujan yang cukup tinggi menyebabkan gagal panen di beberapa sentra produksi pertanian.<br /><br />Demikian juga dengan sektor perdagangan yang pertumbuhannya juga turun dari 8,65 persen pada triwulan II menjadi hanya 7,15 persen. <strong>(phs/Ant)</strong></p>