Pontianak Targetkan Pajak Reklame 2011 Rp5,5 Miliar

oleh
oleh

Pemerintah Kota Pontianak menargetkan pendapatan dari pajak reklame 2011 setidaknya bisa mencapai Rp5,5 miliar, meningkat dari pendapatan 2010 yang sampai November sekitar Rp5,3 miliar, kata Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kota Pontianak Rudi Enggano Kenang. <p style="text-align: justify;"><br />"Pajak reklame ini mencakup 10 jenis pajak, termasuk billboard, umbul-umbul dan media luar ruang lainnya," kata Rudi dalam seminar "Menggali Potensi Sumber Pendapatan Daerah dari Bidang Periklanan" yang diselenggarakan Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI) Kalbar di Pontianak, Sabtu (18/12/2010). <br /><br />Ia mengungkapkan, pada 2010 pajak reklame dari pemasangan umbul-umbul yang terbesar penerimaannya mencapai Rp1 miliar dari sekitar 5.800 umbul-umbul, sedangkan dari pendapatan pajak billboard sekitar lima persen dari 932 titik lokasi. <br /><br />Untuk wilayah Kota Pontianak ini pengenaan tarif pajak reklame ditetapkan tertinggi 25 persen. Saat ini porsi pajak reklame terhadap pajak daerah baru sekitar 9,5 persen dan terhadap pendapatan asli daerah 6,02 persen. <br /><br />Rudi optimistis perkembangan kemampuan ekonomis Kota Pontianak yang semakin meningkat bisa meningkatkan penggalian pajak reklame, meski ada beberapa jenis yang dihapus, seperti pajak papan nama toko. <br /><br />Menurut dia, dengan pertumbuhan ekonomi pada 2010 mampu mencapai 5,2 persen dan diharapkan pada 2011 sedikit naik menjadi 5,3 persen, maka dorongan kebutuhan investasi baru akan naik pula, yang diperkirakan pada 2011 sebesar Rp5,2 triliun. <br /><br />Dari nilai investasi itu yang berasal dari pemerintah Rp1,5 triliun dan swasta Rp3,7 triliun. <br /><br />"Dengan porsi swasta yang lebih besar tentunya akan menjadi potensi juga bagi pajak reklame," katanya. <br /><br />Sementara itu Sekjen PPPI Pusat Adhy Trisnanto mengatakan, sumber-sumber media periklanan luar griya sesungguhnya banyak sekali, dan tidak hanya billboard, videotron atau umbul-umbul saja. <br /><br />Menurut dia, media luar griya yang hanya tiang besi tegak dan papan segi empat yang memvisualkan iklan secara biasa cenderung tidak efektif. Bahkan ada kota, yang karena terlalu banyak billboard yang pemasangannya tidak tertata menjadikan kota seperti semrawut dan efektifitas iklan hilang juga. <br /><br />"Seharusnya penataan iklan luar griya ini sejalan dengan estetika kota," ungkapnya. <br /><br />Hadir dalam presentasi seminar itu diantaranya Kabid Komunikasi dan Informatika Dinas Perhubungan dan Kominfo Kalbar Ruslizan Arif, Ketua DPRD Kota Pontianak Hartono Azas dan Ketua Pengda PPPI Kalbar Handy Abdul Syukur. <br /><br />Usai seminar, PPPI Kalbar melangusungkan musyawarah kerja daerah yang diikuti pengurus dan anggota se-Kalimantan Barat. <strong>(phs/Ant)</strong></p>