Produksi Batu Bara Barut 2.036.892 Metrik Ton

×

Produksi Batu Bara Barut 2.036.892 Metrik Ton

Sebarkan artikel ini

Produksi tambang batu bara yang dieksploitasi sejumlah perusahaan pertambangan di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah meski masih menghadapi sejumlah kendala, namun periode Januari-Desember 2010 mencapai 2.036.892,83 metrik ton atau meningkat dibanding sebelumnya 1.146.801 ton. <p style="text-align: justify;">"Lebih dari 2 juta ton batu bara ini merupakan produksi sepuluh investor pemegang izin kuasa pertambangan (KP)," kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Barito Utara, Suriawan Prihandi, di Muara Teweh, Senin. <br /><br />Suriawan menyebutkan produksi batu bara di kabupaten pedalaman Kalteng itu masih mengalami kendala angkutan karena selama ini masih mengandalkan transportasi Sungai Barito. <br /><br />Angkutan tambang batu bara sering terhenti akibat kedalaman Sungai Barito yang menurun hingga tidak bisa dilayari tongkang dan kapal besar. Selain itu kalau debit air naik atau di atas normal, kapal tidak bisa melewati jembatan KH Hasan Basri Muara Teweh karena bisa tersangkut. <br /><br />Kendala alam ini membuat angkutan tambang batu bara melalui Sungai Barito tidak maksimal. Selain kendala alam, belum maksimalnya produksi batu bara sejumlah investor juga terjadi akibat perizinan. <br /><br />Bahkan puluhan izin perusahaan tambang batu bara di kabupaten pedalaman Sungai Barito pemegang izin KP dibatalkan karena harus menunggu perubahan Perda Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Kalteng. <br /><br />Alasan pembatalan izin KP batu bara yang diterbitkan sejak Agustus 2007 hingga Mei 2008 itu karena harus menunggu pengesahan RTRWP yang hingga akhir 2010 masih belum terealisasi. <br /><br />Pengesahan itu tertunda karena hasil rekomendasi tim terpadu pemerintah pusat tidak sesuai dengan kondisi luas kawasan hutan di Kalteng dan Pemprov Kalteng keberatan hasil rekomendasi itu. <br /><br />"Kalau RTRWP sudah disahkan, perusahaan-perusahaan itu tetap mendapat prioritas untuk operasional kembali," jelasnya. <br /><br />Disamping itu, operasional mereka juga terkendala izin pemanfaatan kawasan hutan dari Kementerian Kehutanan sehingga sejumlah investor menghentikan kegiatan untuk sementara. <br /><br />"Kami mengharapkan masalah perizinan dan jalan tambang ini bisa segera diatasi sehingga pemanfaatan tambang batu bara di daerah ini lebih optimal," katanya. <strong>(das/ant)</strong></p>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.