Produksi batu bara sejumlah perusahaan pertambangan di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah selama 2010 mencapai 3.238.000 metrik ton, meski masih menghadapi sejumlah kendala. <p style="text-align: justify;">"Tiga jutaan ton batu bara ini merupakan produksi dua investor pemegang izin perjanjian karya pengusahaan pertambangan batu bara (PKP2B)," kata Wakil Bupati Murung Raya (Mura), Nuryakin di Puruk Cahu, Jumat. <br /><br />Nuryakin menyebutkan, batu bara itu merupakan hasil produksi periode Januari-Desember 2010 dari perusahaan PT Marunda Graha Mineral (MGM) dan PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT). <br /><br />Saat ini, sejumlah investor tambang batu bara di kabupaten paling utara Kalteng ini sekitar 10 perusahaan pemegang izin PKP2B dan 16 pemegang izin kuasa pertambangan (KP). <br /><br />"Namun hingga saat ini baru dua investor yang melakukan produksi sedangkan lainnya masih belum," katanya. <br /><br />Nuryakin menjelaskan, produksi batu bara di daerah ini terkendala angkutan hasil tambang karena selama ini masih mengandalkan transportasi Sungai Barito. <br /><br />Akibatnya, angkutan tambang batu bara sering terhenti akibat kedalaman Sungai Barito surut sehingga tidak bisa dilayari tongkang dan kapal besar. <br /><br />Selain itu, kalau air naik (banjir) tidak bisa melewati jembatan KH Hasan Basri di Muara Teweh Kabupaten Barito Utara. <br /><br />"Kendala alam ini membuat angkutan tambang batu bara melalui Sungai Barito tidak maksimal. Selain kendala alam, belum maksimalnya produksi batu bara sejumlah investor juga terjadi akibat perizinan," jelasnya. <br /><br />Wakil Bupati Murung Raya Nuryakin mengatakan, kendala perizinan ini diantaranya izin pinjam pakai kawasan hutan dan menunggu pengesahan perubahan peraturan daerah Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Kalteng. <br /><br />Pengesahan itu tertunda karena hasil rekomendasi tim terpadu pemerintah pusat tidak sesuai dengan kondisi luas kawasan hutan di Kalteng dan Pemprov Kalteng keberatan hasil rekomendasi itu. <br /><br />"Kami mengharapkan masalah perizinan dan jalan tambang ini bisa segera diatasi sehingga pemanfaatan tambang batu bara di daerah ini lebih optimal," katanya. <strong>(das/ant)</strong></p>