Ratusan Ribu Umat Kristiani Sintang Sambut Natal

oleh
oleh

Ratusan ribu umat Kristiani di Kabupaten Sintang, Jumat malam (24/12/2010), melakukan misa/kebaktian menyambut Natal yang berlangsung diberbagai gereja di Kabupaten Sintang. Perayaan misa malam natal ini berlangsung hikmah, meskipun diwarnai cuaca yang mendung dan hujan, namun tak menyurutkan umat Kristiani untuk menyambut Natal. <p style="text-align: justify;">Digereja Katholik Kristus Raja Kathedral Sintang, misa perayaan menyambut Natal dipimpin Pastor Paroki Yohanes Pranoto, Pr dimulai pukul 18.00 wib, dihadiri hampir seribu umat Katholik, termasuk juga diikuti Wakil Bupati Sintang, Ignasius Juan yang hadir lengkap bersama keluarga. Ruangan gereja seakan tak mampu untuk menampung umat yang mengikuti misa, sementara tenda yang disediakan juga sudah penuh sesak oleh umat. <br /><br />Sebelum misa dimulai, umat disuguhi "Tablo Natal" yang mengisahkan tentang kelahiran Yesus, yang dimainkan oleh anak-anak sekolah minggu dan anggota Misdinar. Kurang lebih 30 menit tablo berakhir, misa menyambut Natalpun dimulai. Misa diawali dengan pemberkatan palungan kanak-kanak Yesus yang kemudian dilanjutkan dengan pemberkatan pohon natal sebagai simbol pohon terang.<br /><img src="../../data/foto/imagebank/20101225062308_E0BD9B8.jpg" alt="" width="196" height="140" /><img src="../../data/foto/imagebank/20101225062338_F175D1C.jpg" alt="" width="205" height="140" /><img src="../../data/foto/imagebank/20101225062419_CF3AC9B.jpg" alt="" width="205" height="141" /><br />Dalam khotbahnya, Romo Yohanes Pranoto, Pr mengatakan kehadiran sang Juruselamat Yesus Kristus ke dunia bukanlah untuk sekelompok orang yang menganggap dirinya hina dina, kelompok orang yang merasa diri jauh dari Tuhan.<br /><br />"Yesus lahir untuk siapa saja dan darimana saja ia datang dan membawa orang untuk sampai dekat kepada Allah," kata Pastor Yohanes Pranoto, Pr.<br /><br />Kelahiran Yesus ditempat yang paling sederhana yakni dikandang domba juga memiliki arti yang sangat mendalam hingga saat ini. Dengan demikian, sambungnya, kelahiran ditempat tersebut dapat dikunjungi oleh siapa saja dari berbagai suku, dan bahasa termasuk dalam konteks kehidupan gereja saat ini.<br /><br />"Didalam gereja ini tempat mengumpulkan siapa saja, dari suku, warna kulit, dan bahasa darimana saja," katanya.<br /><br />Dilanjutkan, Bunda Maria melahirkan anak laki-laki, anak yang sulung. Penyebutan anak sulung ini, dimaksudkan untuk menggaris bawahi makna yuridis bukan biologis.<br /><br />Sementara itu, di Gereja GKII Imanuel Sintang, Kebaktian menyambut Natal juga berlangsung hikmat dengan dihadiri ratusan jemaat gereja ini. Bupati Sintang Milton Crosby beserta keluarga juga mengikuti kebaktian ini, termasuk Ketua DPRD Sintang Harjono beserta keluarga.<br /><br />Dalam khotbahnya, Pdt.Kadarusno, S.Th, M.Th yang memimpin kebaktian mengungkapkan terang yang sesungguhnya yakni Yesus Kristus yang menjelma menjadi manusia sudah datang kedalam dunia. Menurutnya, terang yang sesungguhnya ini telah membawa pengharapan sejati bagi umat manusia terlebih bagi umat Kristiani.<br /><img src="../../data/foto/imagebank/20101225063223_791A624.jpg" alt="" width="216" height="154" /><img src="../../data/foto/imagebank/20101225062218_B540FFE.jpg" alt="" width="215" height="153" /><img src="../../data/foto/imagebank/20101225062156_BCC6AFD.jpg" alt="" width="208" height="152" /><br />"Terang itu menumbuhkan pengharapan, bahkan ditengah bencana-pun muncul kepedulian yang melampaui batas suku, agama, status sosial dan kelompok manapun," kata Pdt. Kadarusno<br /><br />Natal, sambungnya, adalah tindakan nyata Allah untuk mempersatukan kembali di dalam Kristus sebagai kepala segala sesuatu yang telah diciptakannya.<br /><br />"Oleh karena itu dengan menyambut dan merayakan natal sebaik-baiknya, kita menerima kembali Yesus dan juga menyatukan diri dengan Yesus," tegasnya.</p> <p style="text-align: justify;">Secara umum, kebaktian menyambut Natal pada malam hari di kota Sintang berlangsung aman dan lancar. <strong>(phs)</strong></p>