Rumah Sakit Pendidikan Universitas Tanjungpura (UNTAN) Pontianak mulai beroperasi pada 2012 mendatang, kata seorang pejabat universitas tersebut. <p style="text-align: justify;">"Pada 2010 akhir memasuki pembangunan tahap ketiga. Kemudian pada 2011 merupakan pembangunan fisik terakhir," kata Pembantu Rektor IV UNTAN Iqbal HM Arsyad di Pontianak, Rabu (22/12/2010). <br /><br />Rumah sakit yang nantinya akan digunakan mahasiswa kedokteran di universitas tersebut, kata Iqbal akan digunakan lebih mengarah kepada penelitian. <br /><br />"Memang ada disediakan tempat pelayanan lebih kurang 100 tempat tidur tetapi tidak untuk pelayanan penyakit menular," jelas Iqbal. <br /><br />Namun, kata dia, rumah sakit itu nantinya lebih diperuntukkan bagi pasien dengan penyakit tidak menular seperti jantung, stoke, cuci darah, dan lainnya. <br /><br />"Jadi kami juga lebih mengarah kepada pendidikannya," kata Alumnus Fakultas Teknik Untan tersebut. <br /><br />Rumah sakit itu lebih mengarah pada konten lokal dari kondisi sektor kesehatan yang ada di Kalbar umumnya, termasuk masalah jenis penyakit daerah ini. <br /><br />"Kira-kira apa saja penyakit yang ada di daerah. Misalnya saja penyakit kulit yang ada di Melawi, itu yang nanti akan menjadi bahan penelitian di rumah sakit tersebut," papar Iqbal. <br /><br />Iqbal mengatakan, selain melakukan penelitian terhadap penyakit-penyakit yang ada di Kalbar. Rumah sakit itu juga nantinya akan meneliti tanaman-tanaman lokal yang biasa digunakan sebagai obat. <br /><br />"Tepatnya rumah sakit itu akan digunakan untuk pengembangan ilmu kedokteran dahulu. Kemudian, muatan lokal penelitian penyakit mulai dari yang endemis di Kalbar hingga jenis-jenis tanaman tertentu yang akan diteliti untuk menjadi obat," kata Iqbal. <br /><br />Menurut dia, rumah Sakit Pendidikan Untan tersebut berdiri tepat dan bersebelahan dengan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Untan di kompleks universitas negeri itu. <br /><br />Rumah Sakit Pendidikan milik Untan pada 2009 lalu dikucurkan anggaran untuk pembangunan sebesar Rp10 miliar, 2010 Rp8,5 miliar dan pada anggaran 2011 mendatang sebesar Rp60 miliar. <br /><br />Untuk pemmbangunan fisiknya saja menelan dana lebih dari Rp30 miliar, sedangkan untuk peralatan Rp60 miliar. <strong>(phs/Ant)</strong></p>
