Melawi, Kalimantan-News.com. Jumlah kasus positif Covid-19 dan korban meninggal dunia di Kabupaten Melawi terus bertambah setiap hari.
Dua hari terakhir, tercatat ada penambahan hingga 114 terkonfirmasi positif dan 19 dinyatakan meninggal dunia.
Peningkatan kasus ini khususnya di lingkungan perkantoran seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Melawi membuat instansi tersebut kini menerapkan Work From Home (WFH) secara penuh hingga 17 Mei mendatang.
Kepala Disdikbud Melawi, Joko Wahyono yang dihubungi, Sabtu (8/5/2021) mengungkapkan dirinya membuat edaran bagi jajaran pegawai di lingkungan Disdikbud untuk menerapkan WFH sejak Jumat (7/5/2021) kemarin. Hal ini dilakukan mengingat kasus Covid-19 yang semakin tak terkendali.
“Awalnya ada dua pegawai Disdikbud yang positif sekitar dua pekan lalu. Kita sudah melakukan upaya membatasi kunjungan orang ke kantor untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini. Salah satunya menutup kantor hingga Selasa lalu,” kata Joko.
Pegawai di lingkungan Disdikbud, lanjut Joko kemudian dilakukan swab secara menyeluruh sebagai upaya tracing. Dan dari hasil swab ini, hasilnya ternyata terus ada penambahan kasus positif. Hingga Jumat (7/5/2021) malam, terdapat total 16 pegawai, termasuk Kabid dan Kasi yang positif.
“Saya sudah berkonsultasi dengan Sekda dan Kadis Kesehatan. Kemudian disarankan untuk menerapkan WFH secara penuh, bekerja dari rumah. Cuma tetap diatur setiap bidang ada yang piket setiap harinya secara bergiliran agar pelayanan tetap dapat berjalan. Sehingga setiap saat ada sekitar enam orang saja yang berada di kantor,” terangnya.
Kluster Dinas Pendidikan sendiri diakui menjadi kluster dengan tingkat penyebaran cukup tinggi. Selain pegawai Disdikbud, sejumlah guru dan kepala sekolah dilaporkan juga terpapar Covid-19. Hal tersebut diakui oleh Joko.
“Kita juga mendapat info soal banyaknya guru dan kepala sekolah yang positif. Hanya untuk jumlahnya secara persis kita tidak mendapat datanya. Tapi yang pasti cukup banyak,” paparnya.
Terkait pelayanan selama WFH, Joko memastikan hal ini tetap dapat berjalan karena sudah ada pegawai yang piket. Termasuk untuk terkait administrasi dan surat menyurat, pihaknya menyarankan agar sekolah atau pihak yang membutuhkan pelayanan dapat berkomunikasi melalui telepon seluler atau WA.
“Pelayanan tetap diberikan walau mungkin diluar gedung untuk sementara. Semoga upaya ini dapat menekan penyebaran Covid-19,” harapnya. (*)