Pemberantasan korupsi bukan hanya dengan cara memerangi dan mengadili pelakunya, tetapi juga dengan menanamkan mental anti-korupsi kepada anak-anak sejak dini, ujar Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, Muhammad Ihsan Husni. <p style="text-align: justify;">"Bertepatan dengan peringatan Hari Anti-Korupsi Sedunia 9 Desember ini, kami berkomitmen untuk terus berjuang memerangi korupsi, khususnya di wilayah HST," ujarnya di Barabai, ibu kota HST, Kamis (09/12/2010).<br /><br />Selain berupaya mengungkap dan mengadili pelaku kasus korupsi, berbagai upaya dilakukan Kejari Barabai untuk meminimalisir terjadinya tindak pidana yang merugikan negara tersebut.<br /><br />Langkah-langkah yang dilakukan mulai dari penyuluhan, sosialisasi hingga yang menyentuh anak-anak dan remaja dengan pembentukan Kantin Kejujuran di sekolah-sekolah mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak hingga sekolah lanjutan.<br /><br />"Melalui Kantin Kejujuran, mental anak sedini mungkin di pupuk agar senantiasa bersikap dan berlaku jujur yang diharapkan dapat terus dipraktekkan hingga dewasa dan tua kelak," katanya.<br /><br />Kantin Kejujuran layaknya kantin biasa yang ada di sekolah-sekolah, menjual makanan, minuman dan keperluan para siswa.<br /><br />Yang membedakannya dengan kantin biasa adalah, di Kantin Kejujuran tidak ada penjual atau penjaganya sehingga proses jual beli dan untuk kembaliannya dilakukan sendiri oleh siswa bersangkutan.<br /><br />"Salah satu motto yang ditanamkan adalah Allah Melihat Malaikat Mencatat. Hal itu merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam pendidikan anti korupsi," tambahnya.<br /><br />Praktik korupsi diakui sebagai salah satu permasalahan bangsa Indonesia yang hingga kini belum bisa diatasi sepenuhnya.<br /><br />Pemberantasan penyakit korupsi sangat sulit dilakukan karena tumbuh dengan subur dan berlangsung di semua lapisan serta elemen kehidupan masyarakat.<br /><br />Meskipun demikian, malalui berbagai upaya dengan Kantin Kejujuran sebagai salah satunya, diharapkan akan mampu membentuk karakter dan mental putra putri Indonesia agar anti pati terhadap korupsi.<br /><br />Sehingga kedepannya, diharapkan akan tercipta generesi penerus yang dapat menjalankan pemerintahan dan kehidupan bangsa yang terbebas dari praktek-praktek korupsi, demikian Muhammad Ihsan Husni. <strong>(phs/Ant)</strong></p>