Ketua Dewan Pertimbangan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Taufiq Kiemas mempersilkan jika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan kepercayaan kepada simpatisan partai tersebut menjadi menteri di kabinet. <p style="text-align: justify;">Taufiq Kiemas mengatakan hal itu di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (06/01/2011), menjawab pertanyaan pers menanggapi isu "reshuffle" kabinet. <br /><br />Menurut Taufiq, PDI Perjuangan memutuskan tidak mengizinkan kader partainya menjadi menteri di kabinet karena tidak ingin terjadi transaksional. <br /><br />Namun jika Presiden Yudhoyono melakukan "reshuffle" kabinet dan memberikan kepercayaan kepada simpaisan PDI Perjuangan silakan saja. <br /><br />"Kalau simpatisan silakan saja, karena tidak akan menimbulkan politik transaksional," kata Tufiq Kiemas. <br /><br />Mantan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Pramono Anung , mengatakan, PDI Perjuangan memutuskan berada di luar pemerintah dan memposisikan diri sebagai penyeimbang. <br /><br />Menurut dia, jika Presiden Yudhoyono melakukan "reshuffle" kabinet dan menawarkan kepada PDI Perjuanan agar kadernya berada di kabinet, PDI Perjuanan memilih berada di luar pemerintah. <br /><br />Apalagi, kata dia, wacana "reshuffle" itu baru sebatas isu, dan "reshuffle" itu merupakan ha prerogatif presiden. <br /><br />Pramono menambahkan, hingga saat ini PDI Perjuangan belum pernah melakukan pembicaraan dengan pemerintah soal perombakan kabinet. <br /><br />"Kalau Presiden akan melakukan `reshuffle` kabinet silakan saja, itu sepenuhnya kewenangan presiden," katanya. <br /><br />Isu "reshuffle" kabinet muncul lagi setelah, Kepala Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto mengatakan, UKP4 akan segera menyampaikan hasil evaluasi terhadap kinerja menteri-menteri di kabinet kepada presiden. <strong>(phs/Ant)</strong></p>