Warga Adat Kecewa Dengan Pt Aneka Tambang

oleh
oleh

Wakil Ketua Dewan Adat Dayak Kecamatan Toba Kabupaten Sanggau Jailani mengaku kecewa dengan PT Aneka Tambang karena belum memberikan kontribusi terhadap masyarakat di sekitar wilayah kerja perusahaan itu. <p style="text-align: justify;">"Sejak hadirnya PT Aneka Tambang, masyarakat sangat mengharapkan bisa merasakan manfaat positifnya, khususnya dalam peningkatan perekonomian dan juga kesejahteraan masyarakat sekitar," kata Jailani di Sanggau, Kamis (23/12/2010). <br /><br />Dia mencontohkan, jalan kecil yang dibangun masyarakat secara swadaya mengalami kerusakan, salah satunya karena aktivitas perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan bauksit tersebut. <br /><br />"Seharusnya pihak perusahaan memiliki niat baik untuk turut melakukan perbaikan ruas jalan itu," ujarnya. <br /><br />Jailani juga mempertanyakan keabsahan atau legalitas izin Analisis Dampak Lingkungan PT. Aneka Tambang, karena ada indikasi areal tanah adat milik masyarakat adat yang ikut masuk areal. <br /><br />"Saya berharap Pemkab Sanggau memperhatikan persoalan ini, termasuk keberadaan PT Aneka Tambang tersebut. Kalau perlu melakukan survei, apakah kehadiran perusahaan itu di wilayah ini telah membawa dampak positif bagi masyarakat, atau tidak," ungkapnya. <br /><br />PT Aneka Tambang melalui anak perusahaannya PT Indonesia Chemical Alumina telah membentuk konsorsium dengan dua perusahaan Jepang, yaitu Showa Denco KK (SDK) dan Marubeni Corporation, dalam proyek Chemical Grade Alumina di Tayan, Kabupaten Sanggau. <br /><br />Tujuan utama ekspor bauksit itu ke Jepang. Data dari Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (Kapet), luas areal di Kabupaten Sanggau yang mengandung bauksit diperkirakan 73.300 hektare dengan cadangan sebanyak 422,921 juta metrik ton. <strong>(phs/Ant)</strong></p>