Kusnidar Peringatkan Jangan Terpengaruh Kampanye Black Campaign Di Pilkada 2024

oleh
oleh

SINTANG – Kepala Kesatuan Bangsa Dan politik kabupaten Sintang, Kusnidar, mengakui bahwa dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) terdapat kampanye identitas. Ini seringkali melibatkan penggunaan simbol-simbol budaya atau agama yang bisa mempengaruhi preferensi pemilih. Katanya pada Selasa, (28 Oktober 2024).

Ia menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan dalam konteks keberagaman masyarakat. Selain itu, ada juga upaya untuk meningkatkan kesadaran pemilih agar tidak terjebak dalam politik identitas yang bisa memecah belah.

“Masyarakat perlu meningkatkan kecerdasannya dalam menghadapi kampanye identitas dan hoaks, terutama menjelang Pilkada,” ujarnya.

Ia katakan ,untuk memahami informasi yang beredar, melakukan verifikasi fakta, dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang memecah belah sangat penting. Edukasi media dan literasi digital juga dapat membantu masyarakat mengenali informasi yang valid dan mencegah manipulasi yang merugikan.

Dengan cara ini, kusnidar harapkan pemilih dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dan berdampak positif bagi keberagaman serta persatuan.

Oleh sebab itu, masyarakat harus hati-hati terhadap black campaign yang sering menyebarkan fitnah dan melakukan adu domba. Taktik ini dapat merusak reputasi calon dan memecah belah masyarakat. Penting untuk selalu memeriksa sumber informasi dan tidak langsung mempercayai berita yang belum jelas kebenarannya.

” Kesadaran dan kewaspadaan dalam memilih informasi akan membantu menciptakan iklim politik yang lebih sehat dan kondusif,” kata Kusnidar.

Kusnidar berharap masyarakat bisa cerdas dalam menentukan pilihan dan tidak terpengaruh oleh pihak-pihak yang memainkan isu agama dan suku. Ia mengingatkan pentingnya pemilih untuk fokus pada visi, misi, dan kinerja calon, serta tidak terjebak dalam politik identitas yang dapat memecah belah. Dengan cara ini, diharapkan masyarakat dapat memilih pemimpin yang benar-benar mampu membawa kemajuan dan persatuan. (Rilis Kominfo Sintang)