Longsor Bukit Matuk Sejumlah Aktivitas Terganggu

oleh
oleh
Sejumlah Alat Berat Ketika Membersihkan Ruas Jalan Dari Tanah Longsor

MELAWI – Kasi Rehab BPBD Melawi, Budiman mengatakan, terdapat lima titik longsor sepanjang kurang lebih 1,5 kilometer sehingga membuat proses membuka akses jalan ini terhambat karena area longsor sangat besar.

Tidak hanya itu, hambatan terjadi karena longsor tidak hanya tanah saja, namun batu didalam tanah juga ikut longsor, sehingga ketinggian tanah di poros jalan sekitar tiga meteran.

“Maksud 1,5 kilometer itu jalannya. Karena dari 5 titik itu tidak menyatu, namun putus-putus di jalur yang sama. Panjang longsornya dari 3 sampai dengan 5 meter, namun untuk membersihkan tanah longsor beberapa alat berat berupa eksavator, gleder dan backhoe loader sudah dikerahkan,” jelasnya, Jumat (1/3/2019).

Lanjut Budiman, longsor susulan masih rentan terjadi, apalagi melihat curah hujan masih tinggi serta masih derasnya air yang mengalir dari atas bukit yang terus menggerus tanah.

“Banyak titik yang terancam mengalami longsor susulan. Proses evakuasi setidaknya sudah terbuka dan arus lalulintas sudah jalan,” paparnya.

Sementara itu koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Melawi, Adang Wahyudi mengatakan longsor tersebut terjadi pada dini hari. Dimana belum ditemukan laporan adanya korban jiwa dari peristiwa longsor di Bukit Matok, namun demikian, lalu lintas kendaraan serta pendistribusian sembako ke kota Nanga Pinoh menjadi terganggu.

“Kami mengimbau masyarakat di sekitar Bukit Matok untuk berhati hati, karena potensi longsor susulan masih bisa terjadi. Mengingat cuaca hujan yang masih terjadi dan tanah yang masih labil di sekitaran Bukit Matok,” himbaunya.

Masyarakat di sekitar Bukit Matok diminta untuk berhati hati dan terus waspada, karena potensi longsor susulan masih bisa terjadi. Mengingat intensitas hujan cukup tinggi dan kondisi tanah di Bukit Matok diperkirakan masih labil.

Terjadinya longsor tersebut diduga karena maraknya galian batu yang terjadi di lokasi Bukit Matuk tersebut, sehingga membuat rawan terjadinya longsor. Pemerintah Kabupaten Melawi diminta untuk segera melakukan tanggap darurat di Desa Pemuar lokasi Bukit Matuk yang berada tepat di atas Jalan Provinsi Pinoh-Sintang.

Hingga pukul 01.11 WIB, akses jalan sudah terbuka dan arus lalu lintas mulai berjalan dengan lancar. Namun masyarakat diminta untuk tetap waspada dan berhati-hati, karena lokasi jalan yang masih licin, sehingga bisa berpotensi kecelakaan, jelasnya.

Sementara itu, Dud salah satu warga Desa Batu Buil mengatakan, longsor tersebut tidak hanya mengakibatkan arus lalu lintas Melawi-Sintang menjadi terhambat. Namun juga membuat terjadinya pemadaman listrik. Karena terdapat lima tiang listrik ikut tumbang hingga memutuskan arus listrik dari Pemuar ke Desa Batu Buil.

“Pemadaman listrik ini sudah terjadi sejak pukul 02.00 dini hari. Namun hingga pukul 17.00 WIB, listrik masih padam. Jadi kita berharap pihak PLN bisa segera memperbaikinya agar penerangan listrik di tempat kami cepat teratasi. Begitu pula dengan jaringan telkom, layanan indihome juga padam karena sejumlah tiang telkom juga ikut tumbang. Jadi sampai sekarang belum juga nyala. Mudah-mudahan juga cepat teratasi,” harapnya. (Ed/KN)