Pedagang Bendera Merah Putih Asal Pulau Jawa, Mulai Ramai Di Ketapang Jelang HUT ke-79 RI

oleh
oleh

Pedagang Bendera Merah Putih Asal Pulau Jawa, Mulai Ramai Di Ketapang Jelang HUT ke-79 RI

Kalimantannews- Bulan Agustus merupakan momen penting bagi sejarah bangsa Indonesia. Kemerdekan Indonesia dari pejajah diraih pada bulan yang penuh dengan sejarah perjuangan. Bagi sebagian masyarakat bukan sekedar nilai sejarahnya saja, namun momen ini dimanfaatan masyarakat untuk mendulang rupiah dengan berjualaan Bendera Merah Putih.

Sebanyak 25 orang yang berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat tersebar diberbagai titik untuk berjualan bendera dipinggir-pinggir jalan Ketapang. Dengan sabar dan berharap banyak pembeli yang mendatangi mereka. Bukan sekedar berjualan, namun banyak dari mereka yang ingin juga menambah wawasan diluar daerah mereka masing-masing.

Salah satunya adalah Qordy Zulfiqor (20), seorang penjual bendera merah putih asal Kota Bandung, Jawa Barat, merupakan salah satu dari 20 orang yang mencoba mengais rezeki dari penjualan bendera di sekitar Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar).

Pengalaman merupakan hal berharga, bahkan pepatah lama mengatakan jika pengalaman adalah guru terbaik. Begitulah yang tergambar dalam benak Qordy Zufiqor. Laki-laki yang murah senyum tersebut mudah ditemui Lapangan Sepakat Jalan Sisingamangaraja, Sampit Kec. Delta Pawan, Ketapang.

“Kalau saya tidak hanya fokus pada penghasilan mas, karena saya masih muda dan belum berkeluarga, saya ingin menambah pengalaman diluar daerah saya (Bandung),pengalaman itu yang berharga buat saya,”ungkap Qordy saat ditemui awak media, Selasa sore (06/08/2024).

Qordy menyampaikan bahwa lapak penjualan bendera tersebut buka dari pukul 06.00 – 18.00 wib dan sudah dilakukan sebulan yang lalu.

“Untuk warga Ketapang yang mau beli bendera bisa langsung datang ke Sepakat, kita buka dari jam 06.00-18.00 wib dan akan tutup pada tanggal 16 Agustus 2024,”tuturnya dengan logat bahasa Sunda.

“Harga bendera yang kami tawarkan sangar beragam yakni dari harga 5000 sampai 300 ribu tergantung ukuran benderanya,”lanjutnya.

Ia mengungkapkan bahwa penjualan bendera pada tahun ini mengalami penurunan yang signifikan, hal tersebut akibat hadirnya belanja daring (online).

“Ini merupakan kali ketiganya saya datang ke Kabupaten Ketapang, untuk penghasilannya selalu menurun dari tahun lalu, contohnya tahun pertama dalam satu bulan bisa dapat bersihnya 12 juta, tahun kedua 9 juta dan untuk saat ini belum dihitung, namun untuk penghasilan sehari dari 150-300 ribu,” kata Qordy.

“Kalau pembeli tidak selalu ramai mas, kadang ya sepi kadang ramai, kalau sepi biasanya hanya dapat Rp 30 ribu satu hari, kalau ramai sampai Rp 1-3 juta satu hari,”imbuhnya.

Qordy menjelaskan, beberapa jenis bendera yang dijualnya, seperti bendera khusus untuk mobil atau motor, bendera untuk kantor-kantor yang memiliki panjang mencapai 12 meter, bendera khusus untuk rumah dan umbul-umbul.

Saat Qordy bercerita dengan wartawan Kalimantannews bendera yang laris terjual dan memiliki hasil yang besar adalah bendera jenis umbul-umbul.

“Kalau bendera yang paling banyak pembelinya biasanya bendera umbul-umbul mas, soalnyakan kalau mereka beli Cuma sedikit tanggung. Kadang ada yang beli sampai 50 buah sampai 100 buah mas, hasilnyapun lebih besar mas yang umbul-umbul,” cerita Qodry sambil menunjuk bendera jenis umbul-umbul.

Ia menuturkan bahwa setelah 17 Agustus 2024 tersebut akan pulang ke Kampung halaman yakni Bandung Jabar.
“Setelah jualan ini kemungkinan saya jalan-jalan ke tempat wisata di Kabupaten Ketapang dan Kab. Kayong Utara, usai refreshing baru pulang ke Jabar,” tutupnya. (Agus)