Melawi, KN – DPD NasDem Melawi menggelar Rapat Konsolidasi Pemenangan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Melawi, Panji-Ahmaddin, Rabu (28/10) di Aula Kurnia Waterpark.
Rapat ini dihadiri langsung Ketua DPW NasDem Provinsi Kalbar, Syarif Abdullah Alkadrie serta jajaran pengurus DPD, Paslon, tim koalisi hingga relawan PANAH.
Rapat konsolidasi ini turut menjadi ajang membangun soliditas seluruh kader NasDem dan juga tim koalisi serta relawan untuk memenangkan Pasangan Amanah, Panji-Ahmaddin, Paslon nomor urut satu di Pilkada 9 Desember mendatang.
Calon Bupati Melawi, Panji menegaskan tim pemenangan, relawan, hingga koalisi pengusung menjadi satu keluarga dan satu perjuangan untuk menciptakan kepemimpinan yang diharapkan bersama.
“Kita keluarga besar. Kita ini simbolnya. Pasukan PANAH dari berbagai elemen adalah simbol kekeluargaan yang abadi di Melawi. Tidak hanya dari satu kelompok, agama atau entitas. Tapi kita dari semuanya,” ujarnya.
Panji berharap, seluruh elemen ini dapat saling percaya, berharap dan saling mencintai. Seluruh tim, relawan simpatisan adalah orang yang saling mempercayai satu sama lainnya.
“Kami berdua berani berkomitmen, tidak obral janji. calon lain bisa menjanjikan apa saja. Tapi kalau kami berkomitmen artinya sudah diperhitungkan,” katanya.
Panji mengatakan menjanjikan pembangunan tentu harus melihat kemampuan keuangan. Bagaimana mau membangun bila uang tidak ada. Ia menegaskan kemampuan membangun dimulai dari kemampuan mengurutkan prioritas.
“Semua butuh perhatian, tapi kita akan melihat darimana kita menyentuh. Jangan pernah ada perasaan dikesampingkan atau dianaktirikan. Semuanya kita satu, yang relawan koalisi, partai atau simpatisan,” ujarnya.
Sementara, ketua DPW NasDem Kalbar, Syarif Abdullah Alkadrie menegaskan pasangan Panji-Ahmaddin unggul dari sisi pengalaman. Panji pernah menjadi anggota DPRD tiga periode, wakil ketua DPRD, wakil bupati hingga Bupati. Begitupula Abang Ahmaddin yang menjadi anggota dewan hingga wakil ketua DPRD.
“Secara pengalaman, sudah pasti unggul. Perlu orang yang punya visioner,” katanya.
Ia meminta seluruh tim dan relawan tidak terjebak dengan isu-isu yang memecah belah seperti mengangkat sekat suku maupun agama.
“Biasa kalau orang sudah panik, dia gak punya lagi inovasi dan tak bisa mengembangkan pola pikir. Isu seperti ini harus kita hilangkan. Silahkan berkompetisi dengan menjual gagasan. Jangan hanya bawa isu suku atau agama,” katanya.