SINTANG,KN—Kondisi Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 Tempunak, di Desa Pangkal Baru, memperihatinkan. Sekolah ini, hanya punya satu lokal kelas. Sementara jumlah siswanya mencapai 135 orang. Akibatnya, proses belajar mengajar dilakukan secara bergantian sejak pagi, hingga sore hari.
Fakta itu diungkap oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Nikodemus. Wakil rakyat dapil Sepauk-Tempunak ini mendapatkan laporan langsung dari pihak sekolah mengenai kondisi SMPN 9 Tempunak.
“Saya sudah dapat laporan langsung dari pihak sekolah. Sangat memperihatinkan. Mereka terpaksa membagi jam belajar siswa dari pagi sampai sore untuk belajar. Tentu ini harus menjadi perhatian pemerintah,” kata pria yang akrab disapa Niko ini, Kamis 12 Oktober 2023.
Tak hanya kekurangan lokal kelas, Niko juga mengungkap bahwa SMPN 9 Tempunak juga kekurangan guru. Di sana kata dia, hanya memiliki satu orang guru berstatus Pegawai Negeri Sipil. 4 guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja, satu honorer guru penggerak, dan 4 honorer Bantuan Operasional Sekolah (BOS. Sebelum berstatus negeri, SMPN 9 Tempunak merupakan sekolah satu atap. “Sekolah ini sudah berdiri sejak 4 tahun lalu. Waktu masih satu atap, mereka menginduk ke sekolah lain. Tapi karena siswanya meningkat, naik jadi negeri. Namun, saat ini masih kekurangan lokal kelas,” jelasnya.
Oleh sebab itu, Niko mendorong Pemerintah Kabupaten Sintang, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk dapat mengalokasikan anggaran penambahan ruang kelas baru SMPN 9 Tempunak dalam APBD 2024 yang sedang dalam proses pembahasan.
“Kalau seperti ini terus, tentu pembelajaran tidak efektif. Maka kita minta ini jadi perioritas di tahun 2024 baik melalui dana alokasi khusus maupun dana alokasi umum,” harap Niko.