Pastikan Hewan Qurban Sehat, Distankan Lakukan Pengecekan

oleh
Dokter Hewan Distankan Melawi saat melakukan pengecekan kesehatan hewan Qurban milik Masjid As-Shobirin Desa Paal. (Dedi Irawan/KN)

Melawi (kalimantan-news.com) – menjelang perayaan hari raya Idul Adha atau hari raya Qurban, sejumlah hewan di Melawi siap untuk dilakukan pemotongan. Sebagai langkah untuk memastikan hewan Qurban yang akan di potong sehat dan memenuhi syarat, maka Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Perikanan melakukan pemeriksaan lansung terhadap hewan kurban yang berada di seputaran Nanga Pinoh.

Kabid Peternakan Distankan Melawi, Teti Sutiarsih ditemui di ruang kerjanya, mengungkapkan pihaknya melakukan pemantauan dan pengawasan dengan melakukan pemeriksaan hewan kurban. Pemeriksaan hewan kurban sebenarnya dilakukan dengan dua tahap yakni pemeriksaan antemortem serta posmortem. Antemortem dilakukan sebelum dilakukan penyembelihan, dan posmortem dilakukan setelah kurban. Pemeriksaan antemortem dilakukan dengan sejumlah tahap yakni pemeriksaan sesuai syariat Islam, kemudian pemeriksaan teknis serta pemeriksaan administrasi.

“Misalnya syarat cukup umur, dinyatakan sehat, kulit bersih, mata jernih dan lain. Kalau posmortem untuk mengecek kelayakan daging kurban apakah layak dikonsumsi atau tidak. Kami hanya melakukan pemeriksaan secara antemortem saja karena kendala anggaran maupun sumber daya manusia dalam memberikan pelayanan kesehatan hewan juga hanya mengikuti kemampuan SDM serta jangkauannya terbatas. Untuk pemeriksaan posmortem belum bisa kita lakukan, karena untuk pemeriksaan posmortem harus mengirim sampel daging. Untuk itu kita belum ada alatnya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, wanita asli Sungai Pinoh ini menjelaskan, sejauh ini sudah beberapa pemeriksaan beberapa titik yakni di masjid Ibnu Taimiyah, Pesantren, hingga desa Kenual serta Kelakik. Disejumlah titik ini ada ditemukan parasit maupun jamur pada sapi kurban.

“Kalau masih penyakit kulit masih bisa dilakukan pengobatan. Karena itu, kita melakukan pemeriksaan dua minggu sebelum kurban. Sehingga ada waktu panitia melakukan pengobatan bila ditemukan hewan yang sakit,” katanya.

Terpisah, Panitia Kurban Masjid Masjid As-Shobirin, Nanga Pinoh, Dedi mengatakan, pemeriksaan Kesehatan hewan Qurban sangatlah diperlukan, sehingga panitia Qurban bisa tau apakah hewan yang akan di Qurban kan sehat atau tidak.

“Tentu kami sangat mendukung adanya pemeriksaan hewan qurban yang dilaksanakan Distankan, sehingga kami bisa mengetahui kelayakan hewan yang akan diqurbankan nanti,” ujarnya

Masjid As-Shobirin sendiri pada tahun ini akan mengqurbanka 3 ekor sapi. Dimana sapi-sapi tersebut merupakan hasil iuran dari 3 kelompok, dengan jumlah yang berqurbanlah masing-masing kelompok 7 orang. “Kami berharap mudah-mudahan untuk kedepannya, Dinas pertanian dan peternakan bisa melakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Sehingga daging hewan Qurban bisa benar-benar dipastikan sehat liat dan dalam,” pungkasnya. (Dedi Irawan/KN)