Penipuan Catut Nama Kadisdik Melawi, Dua Orang Sudah Jadi Korban

oleh
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Melawi, H. Joko Wahyono

Melawi (kalimantan-news.com) – Maraknya kasus penipuan belakangan cukup membuat resah masyarakat Melawi. Bahkan penipuan yang dilakukan oknum tak bertanggung jawab tersebut tidak segan-segan menggunakan nama para pejabat di pemerintahan. Seperti yang dialami Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Melawi. Dimana namanya Dicatut penipu untuk menelepon sejumlah korban yang merupakan para guru, dengan modus bisa meluluskan para guru untuk lulus dalam Program Pendidikan Profesi Guru (PPG), Sertifikasi atau mendapatkan berbagai jenis tunjangan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Melawi, H. Joko Wahyono mengaku dirinya sudah mendapatkan sejumlah laporan tersebut dan sudah menyampaikan kepada masyarakat serta para guru untuk tidak merespon terkait adanya telepon yang mengatasnamakan dirinya ataupun mengatasnamakan pejabat dan staf Disdikbud dengan modus bisa mengurusi PPG serta sertifikasi.

“Jadi itu tidaklah benar. Saya tidak pernah menelepon ataupun menyuruh anak buah saya menelepon dengan mengatakan bisa mengurus PPG, Sertifikasi maupun. tunjangan. Itu semua adalah tidak benar dan modus penipuan. Bila hal itu terjadi kata Joko, dipastikan diluar tanggungjawab pribadi maupun institusi,” terangnya saat ditemui di ruangan kerjanya, Rabu (6/11).

Joko mengungkapkan, modus penipuan itu ujung-ujungnya meminta bayaran untuk bisa meluluskan para guru tersebut. Penipu menggunakan rekening Bank Rakyat Indonesia (BRI) dalam menjalankan aksinya tersebut. “Jadi syarat untuk lulus para guru diminta penipu itu untuk membayar sejumlah uang dengan syarat mentransfer ke rekening tertentu. Rata-rata yang dimintanya Rp. 3 jutaan. Di Melawi ini sudah ada 2 orang yang kena dan mentransfer. Rekeningnya atas nama Nia Damayanti, rekening BRI Jakarta,” kata Joko.

Joko mengatakan, para guru jangan mau dan jangan pernah percaya. Sebab untuk mengurus PPG itu semua sesuai dengan Peraturan Mendikbud dan ketentuan yang berlaku serta gratis, Semua informasi terkait PPG diumumkan secara resmi oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), baik melalui surat maupun laman website resmi.

Joko mengungkapkan, pada bulan lalu sudah ada satu guru tertipu dan telah menyetor uang ke rekening milik penipu. Ia pun meminta bila ada informasi seperti ini sebaiknya dikonfirmasi dahulu dengan dinas Pendidikan. “Guru-guru jangan percaya bila ada telepon seperti itu. Saya juga meminta agar bidang PAUD, Dikdas dan GTK bisa segera bertindak,” ujarnya.

Atas kejadian tersebut, Joko mengimbau agar peserta PPG berhati-hati, waspada dan tidak mempercayai apapun iming-iming yang menjanjikan berbagai kemudahan kelulusan PPG tersebut. “Saya juga meminta kepada pihak yang sudah tertipu untuk melaporkan kejadian itu kepada pihak yang berwajib, agar bisa di proses, dan melaporkan rekening bank penipu ke BRI agar Bis diblokir karena penggunaannya untuk menipu,” pungkasnya. (Irawan/KN)