Peringati Hari Kartini, Karyawati SPBU Gunakan Kebaya

oleh
Karyawati PT. Melawi Jaya Abadi yang menggunakan kebaya berfoto bersama karyawan SPBU lainnya

MELAWI- Pemandangan di SPBU yang berada di Dusun Tahlud Desa Semadin Lengkong Kecamatan Pinoh, tanpak berbeda dari hari-hari biasanya. Karyawati yang biasanya menggunakan seragam warna merah, tapi pada Sabtu (21/4) kemarin mereka menggunakan pakaian kebaya layaknya sosok Raden Ajeng Kartini.

Mereka menggunakan pakaian kebaya, dalam rangka untuk mengenang jasa RA Kartini, bertepatan dengan peringatan hari Kartini ke- 139 yang merupakan hari lahirnya RA Kartini yang dikenal sebagai seorang pahlawan dan perjuang bagi kaum perempuan.

Seorang karyawati SPBU Tahlut mengenakan baju kebaya, sedang mengisi kendaraan konsumen

Menurut Manager SPBU PT. Melawi Jaya Abadi, Dayang Surahmi, penggunaan pakaian kebaya tersebut memang secara rutin dilakukan karyawan SPBU setiap peringatan Hari Kartini. Hal itu dilakukan oleh para karyawan SPBU khususnya bagi karyawan perempuan untuk mengenang sosok R.A. Kartini.  “Pada  puncak peringatan Hari Kartini karyawan di SPBU ini memang sengaja menggunakan kebaya, ini sebagai salah satu bentuk kepedulian kami sebagai kaum perempuan  untuk mengenang sosok ibu Kartini,” ungkapnya, sabtu (21/4) ditemui di SPBU.

Lebih lanjut Ia mengatakan, sebagai kaum prempuan tentunya sudah selayaknya untuk mengenang sosok Kartini. Sehingga walaupun ditengah kesibukan bekerja,  tidak menjadi  penghalang  bagi para karyawan perempuan di SPBU tersebut untuk memperingati Hari Kartini, walaupun hanya dengan menggunakan pakaian kebaya. “Karena itulah maka pada puncak peringatan hari jadi Kartini semuanya menggunakan pakaiaan kebaya lengkap, layaknya sosok R.A. Kartini,” ucapnya.

Dijelaskannya, walaupun bekerja menggunakan kebaya nampak ribet, namun tidak menghalangi karyawan wanita di SPBU tersebut  dalam melayani konsumen yang mengisi bahan bakar kendaraanya ke SPBU.  Hal ini menunjukkan bahwa sosok Kartini sudah mulai melakat pada mereka. “Jika dibandingkan dengan perjuangan R.A. Kartini dalam mengangkat harkat dan martabat kaum perempuan hal itu tentu belumlah seberapa beratnya,” ujarnya.

Dia berharap mudah-mudahan apa yang dilakukan oleh karyawan di SPBU tersebut bisa menjadi contoh bagi kaum prempuan lainnya. Sebab, walaupun mereka bekerja dilingkungan yang mayoritasnya laki-laki, tapi mereka tidak menghilangkan jati diri mereka sebagai perempuan. (edi/KN)